TRIBUNNEWS.COM, BA’AI – Rio Jonatan Adu, siswa SMAN 1 Rote Barat Daya, Pulau Rote, NTT, kaget tahu dirinya mendadak viral di media sosial maupun pemberitaan media nasional.
Kekagetan Rio Adu diungkapkan Omarinda Adu, kakak sepupu Rio yang dihubungi di Pulau Rote lewat video call oleh Tribunnews.com, Selasa (7/3/2023).
Rumah Omarinda Adu dekat dengan rumah keluarga Rio Adu. Jaraknya hanya sekira satu kilometer. “Saya ketemu Rio sepulang sekolah kak,” kata Omar Adu kepada Tribunnews.com.
“Kaget dia, malu juga nggak nyangka bakal seviral itu,” kata Omar Adu, sapaan akrab perawat di Puskesmas Rote Barat Daya ini.
Di mata Omarinda, Rio Adu anak yang sangat baik. Dia pendiam, tapi pekerja keras. Sepulang sekolah biasanya rutinitasnya bantu merawat kuda, kambing dan ayam keluarganya.
“Sorenya bantu-bantu bapak dan mamanya di sawah. Sekarang ini lagi musim padi,” lanjut Omarinda yang lulusan sebuah kampus keperawatan di Kupang ini.
Baca juga: Tak Naik Sepeda, Motor, Mobil, RIO JONATAN Nunggang Kuda ke Sekolahnya di Pulau Rote
Omarinda lalu menceritakan keseharian Rio pergi ke sekolah sebenarnya biasa naik motor. Hanya oagi itu rupanya motor tidak bisa dihidupkan mesinnya.
“Motor sonde jadi…Rio bilang ke bapaknya, bapa boleh bawa kuda, soalnya motor sonde jadi,” kata Omarinda mengungkapkan cerita pagi itu antara Rio dan bapaknya.
Lantas bapaknya Rio, Bernard Adu, tanya balik apakah jika bawa kuda ke sekolah, tidak dimarahi gurunya.
Rio lalu menjawab, jika ia pergi jalan kaki, sudah pasti akan terlambat di sekolah. Akhirnya Rio diperbolehkan bawa kuda.
Perjalanan dari rumah ke sekolah sekira delapan kilometer. Dua kilometer pertama dari rumah ke jalan besar melewati jalan pedesaan berbatu.
Setelah itu baru melewati jalan aspal sampai sekolahnya. Rio kadang memacu kudanya, kadang jalan pelan-pelan jika lalu lintas ramai.
Di mata Omarinda, yang turut bangga atas momen itu, Rio Adu ternyata tidak gengsi, menunggang kuda ke sekolahnya di kota.
Warga Desa Dalek Esa, kampung halaman Rio Adi juga turut senang melihat viralnya berita Rio Adu.
“Warga kaget tapi juga bangga. Dia (Rio) anak yang tidak gengsi lakukan apapun buat masa depannya,” kata Omarinda.
Tak seperti kebanyakan anak seusianya yang menghabiskan waktu bermain, motor-motoran, atau internetan, Rio rajin membantu orang tuanya di sawah.
Omarinda berpesan kepada anak-anak seusia Rio, supaya tidak gengsian.
“Kalau kita mau jadi anak yang baik, sukses, kita harus berusaha, jangan ketinggalan sekolah,” pesan perempuan yang masih senang melajang ini.
Cerita lebih kurang sama disampaikan Eran Harbona Sipa, orang yang turut memposting foto Rio Adu bawa kuda ke sekolah yang kemudian viral.
Eran kepada Pos Kupang Tribun Network yang menghubunginya, juga saudara sepupu Rio Adu, sama halnya Omarinda Adu.
"Benar, Rio itu adik sepupu beta (saya). Tadi pagi setelah banyak yang publikasi Rio, beta telepon To'o (Om, Bahasa Rote, Ayahnya Rio)," ujar Eran.
Saat itu, Eran menanyakan posisi ayah Rio (Bernard Adu) dan bermaksud memberitahukan kalau Rio hari ini viral karena pergi sekolah menunggangi kuda.
"Lalu To'o bilang kenapa dia (Rio) pi sekolah naik kuda," jelas Eran seraya menerangkan pertanyaan ayah Rio Adu.
Eran lalu kembali mengisahkan apa yang diceriterakan Ayahnya Rio.
"Tadi pagi. Rio mau berangkat sekolah. Dia start motor tidak hidup. Jadi dia berinisiatif pergi ke padang untuk tarik bawa kuda pulang ke rumah," jelas Eran.
Ayah Rio sempat melarang Rio untuk naik kuda ke sekolah, namun Rio bertekad keras karena tak ingin ketinggalan sekolah.(Tribunnews.com/ Setya Krisna Sumarga/PosKupang/Mario Giovani Teti)