TRIBUNNEWS.COM, LEBONG – Danau Tes atau Bioa Tebet Lai dan Daneu Tes dalam bahasa lokal Rejang, kini jadi lokasi favorit warga ngabuburit menjelang buka puasa.
Air Danau Tes ini sangat jernih dan dingin. Udara sekitar juga masih amat segar. Danau Tes ini merupakan danau terbesar di Provinsi Bengkulu.
Terbentang di antara dua buah dusun adat suku Rejang, yaitu: Dusun Adat Kutei Donok (Desa Tengah) dan Dusun Adat Tes.
Danau ini terletak di Kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu. Wilayahnya ada di lereng pegunungan Bukit Barisan dengan ketinggian 500 meter di atas permukaan laut.
Dalam bahasa Rejang, suku asli Kabupaten Lebong, Danau Tes juga dikenal sebagai Bioa Tebet Lai dan Daneu Tes. Sumber utama air ini dari Sungai Ketahun.
Danau Tes ini terletak di kawasan hulu DAS Ketahun. Danau ini juga sudah berstatus cagar alam sejak 2018.
Berdasarkan SK Menteri LHK Nomor : SK.3558/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/5/2018, danau ini sebagai Taman Wisata Alam (TWA).
TWA Danau Tes selanjutnya dibagi menjadi enam bagian, yang meliputi bagian perlindungan, pemanfaatan, tradisional, khusus, religi, dan rehabilitasi.
Pembagian kawasan imi bertujuan, agar dapat mengakomodasi kepentingan warga yang sejak lama sudah ada di daerah sekitar danau di satu sisi serta menjaga kelestarian alam.
Di pinggir danau Tes ini juga banyak ditemukan warung-warung kopi.
Namun jika bulan Ramadhan seperti saat ini, para pedagang juga menjual berbagai macam makanan dan minuman seperti es kelapa muda dan gorengan.
Untuk menuju lokasi Danau Tes ini, membutuhkan waktu sekitar satu jam perjalanan dari Kecamatan Muara Aman.
Sedangkan dari Kota Curup memakan waktu lebih kurang 1,5 jam dengan menggunakan sepeda motor.
"Kadang kalau cuaca lagi bagus, sama teman nongkrong di sini sambil nunggu buka puasa, kadang start dari rumah jam 14.00 WIB sampai di sini jam-jam 15.00 WIB," kata Frangky (20), seorang pengunjung kepada TribunBengkulu.com Tribun Network, Kamis (30/3/2023).
Sementara itu, Andi seorang pedangang di tepi Danau Tes juga menceritakan, biasanya ia tak pernah menjual es kelapa muda ini. Karena bulan Ramadhan, ia buka lapak kelapa muda.
"Dari harga Rp 5 ribu hingga Rp 15 ribu, macam-macam variasi ada yang pakai gula aren, ada yang ditambahkan selasi dan buah-buah lain dalam es kelapa muda, biasanya rame kalau cuaca bagus sekarang hujan jadi sedikit sepi," ungkap Andi.
Untuk nongkrong di warung tepi danau tes tidak ada biaya masuk. Pengunjung bebas datang jajan makanan dan minuman sembari menikmati danau tes yang tenang dan jajaran Bukit Barisan.
"Biasanya muda-mudi kalau ngak keluarga saat akhir pekan atau hari libur yang singgah ke sini," tutupnya.(Tribunnews.com/TribunBengkulu/Panji Destama)
ARTIKEL INI JUGA TAYANG DI ;
Baca Selanjutnya: Indahnya danau tes di lebong tempat wisata yang cocok nikmati sore sambil ngabuburit