TRIBUNNEWS.COM, CIAMIS – Devina seorang difabel. Dia memiliki kekurangan fisik di pendengaran, atau tuna rungu.
Tapi siswa kelas 7 SMP Sekolah Luar Biasa (SLB) Taman Raflesia di Cikoneng, Ciamis, ini memiliki bakat istimewa melukis.
Devina mampu membuktikan kepada siapapun kekurangan pada dirinya bisa menghasilkan sesuatu yang jauh lebih berharga.
Hasil karya coretan tangannya itu mengantarkan dia menjadi juara 3 lomba melukis antar SLB tingkat Kabupaten Ciamis beberapa waktu lalu.
Hasil lukisan karya Devina selama beberapa hari terpampang di event Ciamis Creative Festival, yang ditutup Minggu (4/6/2023).
Saat ditemui jurnalis Tribun Priangan Tribun Network, Devina sedang mewarnai lukisannya sambil sesekali tersenyum ke arah kamera.
Saat itu, setidaknya sudah ada tiga hasil lukisan Devina yang sudah jadi dan siap untuk dipamerkan.
Menurut penuturan Asri salah satu guru SLB Taman Raflesia Cikoneng, bakat Devina ini sudah terlihat saat mulai masuk SLB.
"Bakat dia ini terlihat sejak masuk SLB, dia corat-coret gitu ya tapi pas diarahkan dia paham, jadi kami sebagai gurunya membantu mengarahkan bakat yang memang sudah dia punya," kata Asri, Sabtu (3/6/2023).
Menurut Asri, orang tua Devina sama sekali tidak memiliki bakat seni.
Namun, kemampuan Devina mengolah kuas di atas kanvas merupakan suatu keistimewaan yang dimiliki Devina.
Asri pun bangga terhadap anak didiknya tersebut karena bisa mengikuti pameran di Acara Ciamis Creative Festival.
Dia berharap hal itu bisa menjadi motivasi untuk Devina di masa depannya nanti.
"Saya merasa bangga ya anak didik saya bisa punya kesempatan untuk memamerkan hasil karyanya yang luar biasa dibalik kekurangannya itu, kemudian saya juga berharap hal ini bisa menjadi motivasi bagi Devina di masa depannya," pungkasnya.
Event tahunan di Gedung Islamic Center Ciamis ini juga memunculkan Hazura Azkadina (9). Bocah itu menunjukkan bakatnya berlenggak-lenggok di panggung modeling.
Masih duduk di bangku kelas 3 MI Al Fadliliyah Darussalam Ciamis, Hazura mengenakan busana muslim yang dipadukan kain batik, jilbab hitam dan mahkota di atas kepalanya.
Penampilan itu membuat Hazura tampak anggun dan kecantikannya semakin bertambah.
Hazura mengaku sudah menyukai dunia modeling sejak dirinya masih duduk di PAUD.
"Suka jadi model pas waktu masih PAUD, sering tampil di acara-acara sekolah," katanya sambil malu-malu.
Ibunda Hazura, Suci Azmiyati mendukung penuh hobi anaknya tersebut.
Dia juga berharap, kegiatan lomba seperti fashion show yang diikuti Hazura, dapat melatih mental dan keberanian anaknya.
"Ya saya dukung terus, hitung-hitung melatih mental dan keberaniannya ketika tampil di depan umum," ucap Suci pada TribunPriangan.
Suci juga tidak pernah memaksakan kalau anaknya harus menjadi juara.
Sejauh ini Suci hanya ingin melatih keberanian Hazura, kalau juara itu adalah bonusnya yang membanggakan.
Menurut pengakuan Suci, anaknya itu seringkali mengikuti kegiatan lomba fashion show antarkelas yang diadakan oleh sekolahnya. Hazura pernah menjadi juara dua saat itu.
Selain itu, kemampuan Hazura unjuk kebolehan di atas panggung fashion show karena dirinya berlatih mandiri alias tidak mengikuti latihan di sanggar manapun.
Jadi apapun hasilnya itu yang terbaik untuk Hazura, mau menang atau kalah itu semua kembali lagi ke dewan juri yang menilai.(Tribunnews.com/TribunPriangan/Ai Sani Nuraini)
ARTIKEL INI JUGA TAYANG DI ;
Baca Selanjutnya: Hebat siswi tunarungu asal cikoneng ini pernah juara lomba melukis tingkat kabupaten ciamis