News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perjuangan Staf KPU di Nunukan saat Distribusikan Logistik Pemilu Lewati Medan yang Tak Mudah

Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Krayan mengecek kondisi jalan menuju Krayan Selatan dan Krayan Tengah untuk pendistribusian logistik Pemilu.

TRIBUNNEWS.COM - Staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) harus mengeluarkan tenaga lebih saat mendistribusikan logistik Pemilu 2024.

Terlebih saat distribusi ke wilayah Krayan yang terkendala akses jalan.

Tak jarang, petugas merasa takut hinga mabuk perjalanan.

Untuk diketahui, wilayah Krayan sendiri merupakan salah satu wilayah di Kaltara yang berbatasan langsung dengan Sabah dan Sarawak, Malaysia.

Pendistribusian logistik Pemilu 2024 di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) membutuhkan kerja ekstra dari para petugas.

Letak dan kondisi geografis Nunukan yang terdiri kepulauan, menjadi tantangan tersendiri yang dihadapi petugas di lapangan.

Tidak semua kecamatan di Nunukan dapat diakses dengan mudah menggunakan moda transportasi darat. Melainkan harus dengan kapal, long boat, bahkan pesawat terbang.

Pada Pemilu 2024 ini, pendistribusian logistik di Nunukan dimulai dari wilayah terjauh, terpencil, dan hanya dapat dilakukan menggunakan pesawat terbang.

Wilayah tersebut tidak lain adalah dataran tinggi Krayan yang memiliki lima kecamatan yakni Krayan Induk, Krayan Tengah, Krayan Selatan, Krayan Barat, dan Krayan Timur.

Staf KPU Nunukan, Agus menceritakan, distribusi logistik Pemilu di Krayan harus menumpang pesawat milik TNI.

Dijadwalkan mulai 3 Februari 2024 logistik Pemilu harus sudah tersebar di 5 kecamatan dataran tinggi Krayan.

Baca juga: Bawaslu Temukan Banyak Logistik Pemilu Rusak di Ratusan Daerah

"Rencana kalau tidak pakai pesawat jenis Pilatus berarti pakai pesawat TNI. Untuk jenis Pilatus bisa 21 kali terbang maksimal muatan 800 Kg dengan penumpang lima orang. Kalau pesawat TNI kapasitas 2 ton bisa dua kali terbang saja," kata Agus.

Agus merupakan staf KPU Nunukan yang sejak Pemilu 2015 ditugaskan untuk ikut dalam pendistribusian logistik ke Krayan.

Jumlah kotak suara khusus untuk dataran tinggi Krayan sebanyak 450 kotak dan 360 bilik suara. Sementara jumlah TPS (tempat pemungutan suara) di Krayan ada sebanyak 90 TPS.

"Jarak tempuh pesawat terbang mulai dari bandara Nunukan hingga Long Bawan, Krayan Induk sekira 1 jam 40 menit. Begitu tiba di Krayan Induk kami gunakan jalur darat dengan mobil double cabin untuk membawa logistik Pemilu ke lima kecamatan di sana," ucapnya.

Menurut Agus, dari lima kecamatan di Krayan, para petugas mengutamakan distribusi logistik ke Krayan Tengah dan Selatan terlebih dahulu.

Maklum, dua kecamatan tersebut menjadi yang terjauh, selain itu, akses jalannya cukup ekstrem, terlebih pendistribusian logistik Pemilu dilaksanakan saat musim hujan.

Dalam hal ini, staf KPU, Bawaslu, dibantu pengawalan personel kepolisian harus bekerja keras membawa logistik Pemilu tanpa gangguan sedikit pun.

Tak jarang petugas terpaksa bermalam di hutan, lantaran jalan sulit dilalui akibat berlumpur.

"Kalau tidak hujan bisa satu hari saja kita sampai. Tapi kalau hujan terpaksa bermalam di hutan.

Itu lumpur setinggi lutut orang dewasa. Ada pondok yang sudah dibangun warga setempat untuk bermalam, apabila cuaca tidak memungkinkan melanjutkan perjalanan," ujarnya.

Takut hingga Mabuk Perjalanan

Sulitnya mengakses dua kecamatan di Krayan membuat beberapa petugas pengantar logistik Pemilu sering mengalami mabuk perjalanan.

"Kalau cuaca jelek, mulai dari naik pesawat itu sudah pasti mual. Ditambah lagi perjalanan darat hingga bermalam di hutan. Ada rekan yang muntah-muntah karena mabuk perjalanan. Ada bahkan yang takutnya sudah campur aduk," tuturnya.

Kendati demikian, para petugas saling menguatkan, demi suksesnya Pesta Demokrasi.

Baca juga: Bawaslu Temukan Kasus Salah Kirim Surat Suara Selama Distribusi Logistik Pemilu 2024 Tahap II

Sedangkan untuk kecamatan lainnya di Krayan seperti Krayan Induk, Krayan Barat, dan Krayan Timur masih terbilang aman. Sekalipun pendistribusiannya dilakukan saat musim hujan.

"Hitungan menit saja dari Bandara Long Bawan. Soalnya jalannya sudah aspal. Kecuali ke Krayan Timur belum aspal, itu perjalanan sekira setengah jam," ungkapnya.

Distribusi Pakai Kapal LCT dan Long Boat

Petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Krayan mengecek kondisi jalan menuju Krayan Selatan dan Krayan Tengah untuk pendistribusian logistik Pemilu.

Selain menumpangi pesawat terbang, ada sejumlah kecamatan di Kabupaten Nunukan yang dapat diakses menggunakan kapal, speedboat, atau long boat.

Kecamatan yang dimaksud yakni Sei Menggaris, Sebuku, Tulin Onsoi Sembakung, Sembakung Atulai, Lumbis, Lumbis Pansiangan, Lumbis Ogong, dan Lumbis Hulu. Termasuk Pulau Sebatik.

Setelah distribusi ke Krayan selesai, dilanjutkan tanggal 5 Februari 2024 mengantarkan logistik Pemilu ke Dapil IV lainnya.

"Dari gudang logistik di Nunukan menuju dermaga pakai truk. Nanti truk dinaikkan ke Kapal LCT (landing craft tank) menuju Sei Ular lalu jalan darat ke Sei Menggaris, Sebuku, Tulin Onsoi dan sekitarnya," ujar Agus.

Sedangkan untuk mengakses Kecamatan Lumbis dan sekitarnya, harus menggunakan long boat lagi dari wilayah Mansalong.

"Rutenya dari Sei Ular ke Mansalong sekira enam jam perjalanan darat menggunakan truk. Lalu dari Mansalong ke Lumbis Pansiangan pakai long boat selama satu jam setengah. Itu kecamatan terjauh di wilayah Lumbis. Kalau cuaca kurang bagus ya bermalam di Mansalong," ungkapnya.

Pada Pemilu 2019, sempat terjadi pemungutan suara ulang untuk Kecamatan Tulin Onsoi, lantaran logistik Pemilu basah dalam perjalanan akibat air hujan.

"Waktu itu yang ditutupi terpal bukan bak truknya tapi logistiknya. Sehingga air hujan masuk lewat bak sampai basah semua logistik Pemilu," kata dia.

Pengalaman tersebut diharapkan tidak terjadi lagi pada Pemilu 2024, supaya pemungutan suara ulang bisa dihindari.

"Makanya saya cek nanti, kalau truk tidak pakai terpal tidak boleh jalan. Jangan sampai nanti pemungutan suara ulang," ucap Agus.

Anggaran Distribusi Logistik Capai Rp1 Miliar

Terpisah, Ketua KPU Nunukan, Rahman membeberkan anggaran distribusi logistik Pemilu mencapai satu miliar rupiah.

Ini berdasarkan karakter Kabupaten Nunukan yang kecamatannya terdiri dari kepulauan, sehingga membutuhkan anggaran distribusi logistik yang tidak sedikit.

Kondisi wilayah tersebut yang terkadang membuat petugas kerap bolak-balik naik pesawat untuk mendistribusikan logistik dari Nunukan.

"Perkiraan anggaran yang terpakai untuk distribusi logistik ke 21 kecamatan capai Rp1 miliar lebih. Karena dari Nunukan menuju ke kecamatan lalu desa-desa dan terakhir ke TPS," jelas Rahman.

Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Cerita Staf KPU Nunukan saat Distribusi Logistik Pemilu ke Pelosok, Takut hingga Mabuk Perjalanan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini