Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso P
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada lebaran tahun ini, Suroto sebenarnya berharap pulang ke kampung halamannya di Purworejo, Jawa Tengah. Tapi apa daya, penghasilannya hingga Idul Fitri tidak memungkinkan dirinya untuk membiayai ritual pulang kampung sembari membawa bekal uang untuk keluarga di kampung.
Di terminal bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) Pulogadung, Jakarta Timur, sebenarnya ada tiga jenis lahan parkir motor, yakni parkir resmi di dekat halte Transjakarta, parkir yang dikelola pegawai PO (Perusahaan otobus), dan parkir yang dikelola para pegawai kebersihan terminal.
Hari ini Suroto yang merupakan petugas kebersihan terminal Pulogadung mendapat giliran untuk mengelola. Tahun-tahun sebelumnya, mengelola lahan parkir berarti uang dalam jumlah banyak akan masuk ke kocek, dari situ juga Suroto berharap memiliki uang untuk pulang ke kampung halamannya.
"Sekarang paling cuma dua puluh motor (parkir), dapet dua puluh ribu ya sudah sukur," tuturnya kepada Tribunnews.com, Jumat (10/9/2010) di terminal Pulogadung, Jakarta Timur.
Tahun lalu, dalam sehari ratusan motor dapat dititipkan di lahan parkir tersebut. Pemasukan hingga ratusan ribu rupiah per hari pun dapat dibagi kepada sejumlah petugas kebersihan.
Tahun ini, jumlah pemudik di stasiun tersebut menurun drastis. Sebagai perbandingan, pada puncak arus mudik yang jatuh pada dua hari menjelang lebaran tahun ini, terminal tersebut hanya bisa memberangkatkan sekitar 6.000 penumpang. Sedangkan pada tahun 2009 lalu mampu mencapai angka 12.000 penumpang.
Pada shift I hari ini atau mulai pukul 08.00- 14.00 WIB, terminal tersebut memberangkatkan 51 bus dengan diisi oleh 1173 penumpang. Pada shift yang sama pada hari kemarin, bus tersebut memberangkatkan 46 bis yang berisi 1260 penumpang.
Seorang rekan Suroto, Tary, juga mengeluhkan hal yang sama. Penghasilannya sebagai petugas kebersihan yang sebesar Rp 200.000 per bulan itu membuatnya tidak sanggup untuk pulang kampung. Alhasil, lebaran di terminal pun ia lakoni.
"Yah mau gimana lagi" tuturnya pasrah ketika ditanya mengenai keadaannya sekarang.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kepala Terminal Pulogadung Muhamad Nur menuturkan bahwa penurunan jumlah penumpang sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Menurutnya, banyak faktor yang mungkin menyebabkan keadaan lesu bisnis transportasi darat ini. Mulai dari banyaknya pihak menggelar mudik gratis, semakin mudahnya prosedur kepemilikan motor, hingga harga tiket pesawat yang makin terjangkau.(*)
Tukang Parkir Pun Mengeluh Sepinya Pemudik di Terminal
Baca Selanjutnya:
Pengungsi Korban Kebakaran di Kemayoran Jakarta dapat Bantuan dari Pengusaha Optik
Editor: Juang Naibaho
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger