TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) geram atas kecelakaan lalulintas yang kembali terjadi dan merenggut nyawa manusia. Apalagi, kecelakaan terjadi akibat Bus Karunia Bakti mengalami rem blong yang mengakibatkan bus ini menabrak sebuah warung dan menewaskan 14 orang dan 47 orang luka-luka, Jumat (10/02/2012) kemarin petang di Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
Anggota Komisi V DPR --membidangi masalah perhubungan dan transportasi --- Saleh Husin (Fraksi Hanura) menegaskan, transportasi nasional kkembali terhenyak dengan musibah tabrakan maut bus Karunia Bakti akibat rem blong. Kecelakaan ini, katanya, akibat pengawasan dari pemilik bus serta pembinaan kepada para sopir yg sangat lemah, lebih mengutamakan setoran sehingga hal ini sering terjadi.
"Hal ini bisa kita lihat di jalan raya bagaimana bus-bus angkutan umum yang sering melaju dengan kecepatan tinggi dan ugal-ugalan . Untuk itu harus menjadi perhatian serius ditjen perhubungan darat dalam memberikan ijin maupun pemeriksaan berkala terhadap bus angkutan umum. Dan jangan ragu untuk mencabut ijin perusahaan bus tersebut bila bersalah sehingga ada efek jera," Saleh Husin menegaskan, Sabtu (11/02/2012).
Sebelum menabrak sebuah warung Bus Karunia Bakti sempat menabrak beberapa mobil di depannya. Para korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Paru Gunawan Saroso yang berada 1 kilometer dari tempat kejadian. (tribunnews/yat)