TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Istri Steven Kamagi, Ana Kamagi mendatangi RS Sukanto Polri bersama ketiga anaknya. Ana mengaku dihubungi pihak DVI (Disaster Victim Identification) untuk datang ke posko Ante Mortem.
"Tadi kami dihubungi sekitar pukul 10.00 WIB. Disuruh datang tapi belum tahu untuk apa," kata Ana di RS Sukanto Polri, Jakarta, Jumat (18/5/2012).
Ana mengaku masih menunggu perkembangan nasib suaminya, Steven Kamagi. Ayah tiga anak itu ikut dalam penerbangan Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Cidahu, Jawa Barat.
"Kita hanya mengikuti perkembangan dari televisi," imbuh Ana yang didampingi anaknya, Bima, Tasya dan Olivia.
Ia mengatakan sempat melihat ditemukannya baju kemeja hijau yang diduga milik suaminya di sekitar lokasi jatuhnya Sukhoi. Namun, ia belum mengetahui apakah benar kemeja itu sebagai penanda jenazah suaminya telah ditemukan.
Sedangkan untuk ciri-ciri yang melekat di tubuh, Ana mengatakan di lengan kanan suaminya terdapat tato dengan bahasa mandarin.
"Kalau data lainnya kita telah lengkap, seperti sidik jari dari ijazah, KTP dan hasil rontgen lambung," tuturnya.
Rencananya bila jenazah suaminya telah ditemukan, maka Ana dan keluarga besarnya akan menguburkan jasadnya di TPU Pondok Rangon.
Baca juga: