TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dipenuhi warga yang sedang menikmati libur Lebaran. Dari pantauan Tribun, Selasa (21/8/2012), masyarakat memadati area di sekitar perkampungan.
Kawasan perkampungan seluas sekitar 289 hektare berada di antara dua buah setu alam, yakni Setu Babakan dan Setu Mangga Bolong.
Selain dapat menikmati panorama setu, pengunjung juga bisa menikmati berbagai makanan khas daerah betawi, atau sekadar berkeliling melihat rumah-rumah berasitektur Betawi yang sudah jarang ada di tengah kota.
Rumah-rumah dengan teras yang luas, berlantai satu, berjendela, dan berpagar kayu, nampak dipenuhi warga yang beristirahat atau berfoto-foto.
Teras yang luas merupakan ciri khas rumah Betawi, lebih kepada alasan fungsional, karena kebiasaan mereka berkumpul. Teras yang luas biasanya digunakan untuk menerima tamu dan berkumpul.
Perkampungan Betawi Setu Babakan juga merupakan salah satu surga kuliner, berbagai macam makanan bisa Anda temui di sini.
Yanto, petugas keamanan di Perkampungan Betawi mengatakan, jumlah pengunjung meningkat selama libur Lebaran.
"Dari hari pertama emang udah rame di sini," ujar Yanto dengan logat Betawi yang kental.
Jumlah pengunjung tahun ini, lanjutnya, bahkan bisa dibilang meningkat ketimbang Lebaran tahun lalu.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
15 Latihan Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Bab 2 Kurikulum Merdeka, Di Bawah Atap
10 Latihan Soal & Kunci Jawaban IPS Kelas 9 SMP Bab 1, Interaksi Antarnegara Asia dan Negara Lainnya
"Banyakan tahun ini dari tahun kemaren mah. Tahun kemaren rame, cuma lebih rame sekarang," jelasnya.
Salah satu alasan mengapa Perkampungan Betawi menjadi salah satu tujuan liburan favorit warga, karena harga masuknya yang murah.
Untuk masuk ke area Perkampungan Betawi, Anda hanya dikenakan biaya Rp 2.000 untuk sepeda motor, dan Rp 5.000 untuk mobil. Kemudian, Anda hanya perlu menambah uang untuk membayar uang parkir.
"Istilahnya, di sini mah Rp 5.000 udah sepuasnya gitu," cetus Yanto.
Nuansa Betawi di perkampungan ini semakin terasa dengan adanya hiburan Ondel-ondel dan alunan musik gambang kromong, serta rekaman lenong yang diputar di beberapa warung.
Wati yang datang bersama suami dan dua anaknya menuturkan, di sini anak-anaknya bisa belajar mengenai budaya Betawi.
"Anak saya kan jadi tahu makanan Betawi, seni Betawi, rumah Betawi. Jadi, liburan tapi ada belajarnya juga," papar wanita berjilbab sambil tertawa.
Lain lagi dengan Sidik. Ia mengaku datang ke sini karena tiket masuknya murah, dan lokasinya mudah dijangkau karena dekat dengan rumah.
"Murah meriah sih, deket rumah juga, jadi enggak jauh-jauh," cetus pria yang mengaku tinggal di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. (*)
BACA JUGA