TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -SMAN 6 dan SMAN 70 seakan tertutup pasca konfresnsi pers dan dialog bersama terkait jatuhnya korban jiwa akibat tawuran antar pelajar .
Ketika Tribun menyambangi SMAN 6 Jakarta, di Jalan Mahakam Jakarta Selatan, kondisi pintu gerbang sekolah ditutup rapat dan dijaga oleh beberapa orang security.
Terpantau beberapa guru, sejumlah orang tua siswa keluar masuk sekolah, namun mereka bungkam ketika ditanya mengenai perkembangan kasus tawuran yang menewaskan Alawy Yusianto Putra (15) siswa kelas X SMAN 6 Jakarta.
Menurut Cecep Komar salah seorang security sekolah masih diliburkan hingga hari Senin dan hari ini tidak ada kegiatan apapun. Namun saat ditanya apakah ada orangtua atau komite sekolah yang melakukan rapat di sekolah. "Mungkin ada, beberapa orangtua murid rapat hari ini,"ujarnya.
Begitupun dengan SMAN 70 Jakarta Jalan Bulungan, meski memperbolehkan wartawan masuk ke dalam sekolah, namun guru-guru dan kepala sekolah bungkam saat ditanya kelanjutan perkembangan kasus tersebut.
Kedua SMA yang hanya berjarak sekitar 300 meter memang kerap kali terlibat tawuran, bahkan menurut beberapa sumber siswa kedua SMA tersebut rutin bentrok atau tawuran bahkan setiap hari Jumat.
Nahas bagi Alawy yang baru beberapa bulan duduk di bangku SMA, harus meregang nyawa akibat dibacok oleh oknum pelajar SMAN 70.
Alawy tewas dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Muhammadiyah Kebayoran Baru, jenazah Alawy sempat diautopsi di RS Fatmawati, dan kemudian pada Selasa (25/9/2012) pagi, dimakamkan di TPU Poncol, Karang Tengah, Tangerang.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
20 Latihan Soal IPAS Kelas 4 SD BAB 4 Kurikulum Merdeka serta Kunci Jawaban, Perubahan Bentuk Energi