TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi Susilo (15), siswa SMK Mardhika di Jalan Condet Raya No 63, Cililitan, Jakarta Timur, yang mendapatkan sabetan celurit saat sedang buang air kecil di hingga kini masih terbaring lemas di ruang Bougenville 2 RS UKI, Cililitan, Jakarta Timur.
"Sekarang sudah lebih mendingan dari kemarin. Sudah bisa ngomong," ujar Suminah (35), ibu korban kepada wartawan di RS UKI, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (27/9/2012).
Sayang belum ada penjelasan secara medis dari tim dokter terkait hasil operasi tersebut. Saat ini Susilo masih terbaring dengan menggunakan selang pernafasan serta infus di bagian kakinya.
Suminah berharap kepada dinas terkait dapat bisa mempertanggungjawabkan akibat yang dialami anak sulungnya dari tiga bersaudara.
Sebelumnya, Susilo menjadi korban pembacokan di Jalan Komodor, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur pada Rabu (26/9/2012) sekitar pukul 09.00 WIB.
Diketahui saat itu korban ingin mengambil Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) di rumahnya bersama temannya bernama Faturrahim yang masih mengenakan seragam sekolah dengan menggunakan sepeda motor.
Saat melintas di Jalan Komodor, mereka meminggirkan sepeda motornya karena Faturrahim ingin buang air kecil. Pada saat bersamaan, tiba-tiba ia dihampiri dua pelajar lain yang juga menggunakan sepeda motor hingga akhirnya pecah keributan diantara mereka.
Namun, pelajar yang diduga dari SMK Gauthama Halim itu menggunakakan senjata tajam celurit dan menyabetkan celurit ke arah pinggang Susilo. Akibatnya korban pun langsung terkapar di pinggir jalan dan selanjutnya dilarikan ke RS UKI oleh Faturrahim bersama warga setempat.
Sementara pelaku langsung melarikan diri dengan sepeda motornya. Hingga kini kasus tersebut masih dalam penanganan Polsek Makasar serta Polres Jakarta Timur.