TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pakar Partai Nasional Demokrat, Hary Tanoesoedibjo menitipkan amanat untuk pasangan Joko Widodo-Basuki yang diprediksi sebentar lagi mengemban amanah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Salah satu pesan yang dititipkan bos MNC itu adalah mengentaskan rumah-rumah kumuh yang masih marak di wilayah Ibu Kota negara ini.
"Nah ini harus diatasi," kata Hary saat ditemui di Pengadilan Tipikor Jakarta usai memberikan kesaksian, Jumat (28/9/2012).
Berkaca dari negara-negara berkembang, menurut Hary, Jakarta sebagai jantung ibu kota sudah saatnya berbenah diri.
"Tentang rumah-rumah kumuh dimana-mana dunia negara yang sudah berkembang itu sudah tak ada lagi rumah kumuh di Ibu Kota," kata Hary.
Selain masalah rumah kumuh, Direktur Utama PT Bhkati Investama itu juga menitipkan pesan kepada Jokowi-Ahok terkait sejumlah permasalahan yang masih melanda kota Jakarta.
Seperti, kemacetan, banjir, kemanan, bahkan soal peredaran gelap narkotika.
"Pesannya tolong perubahan yangg betul-betul nyata di DKI Jakarta, karena kita sangat ingin adanya perbaikan. Karena Jakarta ini penting sekali jendela dari nasional," ujarnya.
Walaupun terbilang berat beban yang harus dihadapi Jokowi-Ahok, namun kata Hary, keduanya harus melaksanakan amanah tersebut. Terlebih masyarakat Jakarta berharap besar akan adanya perubahan dari pasangan yang telah diusung PDIP dan Partai Gerindra tersebut.
"Itu konsekuensi kalau berani memangku sebuah jabatan itu memang beresiko tinggi dan dia harus tunjukkan itu," imbuhnya.