Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Psikologi Polda Metro Jaya telah selesai melakukan hasil pemeriksaan terhadap kejiwaan Fitra (19), tersangka pembunuhan terhadap siswa SMAN 6, Alawy.
Kepala Bagian Psikolog SDM Polda Metro Jaya, AKB Arief Nurcahyo, mengatakan, Jumat (5/10/2012), pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap Fitra. Dari hasil tes diketahui lingkungan menjadi pemicu kuat FR bisa bertindak demikian.
"Ini perilaku kolektif. Di kasus ini, pembunuhan bukanlah sebagai tujuan utama tapi sebagai sebuah perilaku kolektif. Ini yang mensupport FR berbuat seperti itu," jelas Arief, Minggu (7/10/2012).
Dikatakan Arief, antara SMAN 6 dan SMAN 70 sudah terbangun sebuah rivalitas. Sehingga ketika ada pemicu maka tawuran antarpelajar pun pecah dan tidak bisa dihindari.
Menurut Arief, jarak dua sekolah yang berdekatan, ketegangan antarkelompok, dan sejarah (tawuran) maupun rivalitas masing-masing kelompok juga turut memicu timbulnya tawuran.
"FR merespon rangsangan itu. Ditambah lagi dia pernah dua kali tidak naik kelas dan turut terlibat aksi tawuran lain. Lingkungan kemudian memberikan FR label bahwa ia adalah orang yang dituakan (senior) di sekolahnya dan ia ingin tampil sebagai seorang hero (pahlawan)," ungkap Arief.