TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Jokowi berpendapat marka jalan kerap kali dianggap sepele oleh sebagian orang. Menurutnya, perbaikan marka jalan bisa mengurangi kemacetan 20-30 persen.
"Tadi saya bicara dengan Pak Sigit, Direktur lalulintas Polda Metro. Menurut saya markah jalan memang sepele tapi bisa mengurangi 20-30 persen kemacetan. Kemacetan ini yang serius kami bicarakan," tutur Jokowi saat menyambangi Polda Metro Jaya, Senin (22/10/2012).
Dikatakan Jokowi, melalui perbaikan marka jalan, masyarakat maupun pengguna jalan yang mau berhenti sembarangan pasti akan berfikir ulang. Dan kendaraan yang mau mengetem juga akan berfikir ulang.
Lebih lanjut, Direktur lalulintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Dwi Sigit Nurmantyas mengatakan, bentuk perbaikan marka jalan, yakni dengan menggunakan kualitas cat yang baik sehingga tahan lama dan memudahkan masyarakat tertib berlalin.
Selain itu upaya perbaikan markah juga diimbangi dengam persuasif (ajakan) untuk menaati markah, peringatan maupun tindakan tegas yakni penilangan apabila terjadi pelanggaran markah.
"Kalau ada pelanggaran yang kita tilang juga. Selama kurun waktu sembilan bulan mulai Januari - September 2012 pihaknya mengeluarkan surat tilang sebanyak 530.000 kendaraan," ungkap Sigit.