Laporan Wartawan Tribunnews, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Peningkatan kualitas pendidikan adalah kunci dari perkembangan Indonesia di masa depan. Guru merupakan kunci utama dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar yang berlangsung di ruang-ruang kelas.
Namun pada kenyataannya, dari sisi kualitas guru dan komitmen mengajar, terdapat lebih dari 54 persen guru memiliki standar kualifikasi yang rendah dan 13,19 persen sekolah dalam kondisi buruk.
Kemunduran dalam bidang pendidikan berimplikasi luas dalam kehidupan, Indonesia kekurangan sumber daya manusia untuk membantu percepatan ekonomi rakyat, adanya masalah sosial karena pendidikan rendah dan Indonesia tidak dapat bersaing dengan negara lain.
Menyadari hal itu, Putera Sampoerna Foundation melalui unit School Development Outreach (PSF - SDO) mengadakan Peningkatan Kualitas Pendidikan (Education Quality Improvement Program/EQUIP) melalui Program Kepemimpinan Manajemen Sekolah (Leadership Program/LP) dan Pemberdayaan Pendidik (Educator Empowerment Program/EEP) secara langsung maupun tidak langsung pada lebih dari 200 pendidik di tiga Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang meliputi Lumajang, Probolinggo, dan Jember yang dilaksanakan mulai Mei hingga bulan November 2012.
"Secara umum program-program ini bertujuan untuk mengubah paradigma pendidik baik yang berada dalam lingkup manajemen sekolah maupun di dalam kelas," ujar Ari Kunwidodo, Director of Sales Putera Sampoerna Foundation dalam keterangannya, Rabu (21/11/2012).
Ditekankan Ari, manajemen sekolah dan pembelajaran haruslah berpusat-pada-siswa. Dengan demikian program ini memperkenalkan pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan manajemen dan profesionalisme dasar serta isu-isu pedagogi, yang dihadapi dan dipraktekkan setiap hari oleh para pendidik di sekolah.
Leadership Program adalah pelatihan lima tahap yang berfokus meningkatkan keterampilan dan kapasitas manajemen serta kepemimpinan peserta yang notabene adalah manajemen sekolah. Ini akan membantu meningkatkan sekolahnya secara strategis.
"Manajemen sekolah menjadi lebih peduli dan fokus pada pembelajaran siswa serta berani mencoba dan mengadaptasikan pengetahuan yang diperoleh sesuai dengan situasi mereka serta terus meningkatkannya," katanya.
Hasil akhir Leadership Program adalah sebuah kegiatan sharing best practices para kepala sekolah bertajuk `Educator Sharing Network' (ESN) di mana peserta dan fasilitator PSF akan berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan kepada orang tua dan komunitas sekolah setempat.
Klik TRIBUN JAKARTA Digital Newspaper
(Berita, artikel dan foto-fotonya dijamin WOW!)
Baca Artikel Menarik Lainnya
- Inilah Kendala Pernikahan Cucu Soekarno dan Jane Shalimar 16 menit lalu
- Poppy Dharsono Tanggapi Isu Pemindahan Makam Moerdiono 48 menit lalu
- Wanita Ini Kunci Mulus Tidaknya Pernikahan Jane dan Didi 1 jam lalu
- Tak Jelas, Mulai Kapan Cucu Soekarno Pacari Jane Shalimar 1 jam lalu
- Cucu Soekarno Nikahi Jane di Tanggal Cantik Baru Wacana 2 jam lalu
- Emma Waroka Bahagia Jadi Janda 4 jam lalu
- Didi Soekarno Nilai Jane Shalimar sebagai Wanita yang Perhatian 5 jam lalu