TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menilai, banjir yang menggenangi sejumlah titik di Jakarta, seperti di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, salah satunya disebabkan drainase perkotaan yang buruk.
"Kemarin terjadi curah hujan dengan intensitas cukup tinggi, timbul genangan-genangan. Padahal, sungai belum meluap. Artinya, drainase perkotaan masih perlu dibenahi," ujar Kepala Pusat Informasi dan Humas BNPB Sutopo P Nugroho di Jakarta, Jumat (18/1/2013).
Menurut Sutopo, ada 62 titik banjir di Jakarta. Karena itu, drainase perkotaan sangat penting ditingkatkan, baik drainase sekunder, tersier, maupun jaringan mikro. Semuanya harus segera dibenahi.
Pasca-banjir, papar Sutopo, para korban berpotensi terkena penyakit seperti diare, batuk, flu, dan asma. Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta sudah melakukan upaya, dengan mendirikan posko kesehatan.
"Di sana sudah ada posko tanggap darurat. Di setiap titik ada dapur umum, juga ada posko kesehatan untuk memberikan pelayanan. Masyarakat juga bisa langsung berobat ke puskesmas dan rumah sakit setempat," jelas Sutopo.
Sedangkan untuk pengungsi yang sakit, terutama yang sudah lanjut usia, tidak diperkenankan berada di tenda, tapi langsung dirujuk ke rumah sakit pemerintah daerah, yang biayanya ditanggung Pemprov DKI. Hal sama juga berlaku untuk balita. (*)