TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan mengirimkan 14 orang untuk melakukan pemantauan dan penilaian cepat kesehatan (Rapid Health Assesment=RHA).
Pengiriman mereka dengan menyebar di 5 Suku Dinas Kesehatan di Provinsi DKI Jakarta dan diharapkan akan membantu penanganan medis masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan.
"Kementerian Kesehatan juga telah memberikan bantuan berupa 2 set Emergency Kit, 60 botol PAC, 2 spanduk poskes, 2 paket obat – obatan, 50 eksemplar leaflet Diaredan 1000 buah masker,150 veltbed dan 15 personal kit untuk PPK Regional DKI Jakarta, 10 ton makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) untuk Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Timur, serta menyiapkan 2 buah perahu karet untuk standby di Kantor Kemenkes," tutur Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan (PKK) dr. Sri Henni Setiawati, MHA dalam keterangannya kepada wartawan termasuk Tribunnews, Jumat (18/1/2013).
Dalam beberapa hari ke depan, bantuan akan diberikan diantaranya sepatu Boot dan jas hujan untuk petugas. Sementara untuk pengungsi masih kekurangan higiene kit, tenda darurat, minyak kayu putih, minyak telon, PAC, Air Rahmat, Lisol, Kaporit dan Polybag.
Untuk mengantisipasi korban banjir, Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta telah mengevakuasi korban, menyiagakan Puskesmas selama 24 jam serta mendirikan dan memberikan pelayanan kesehatan di Pos Kesehatan di lokasi pengungsian.
“Total jumlah Pos Kesehatan yang didirikan berjumlah 64 Pos Kesehatan dan sudah membantu 2.914 pasien. Terbanyak di Jakarta Timur yaitu 20 Poskes dengan 1.887 pasien,”kata Henni.
Henni menyatakan meski banjir belum surut, namun permasalahan kesehatan masih dapat diatasi oleh jajaran kesehatan setempat.
Pemantauan tetap dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes dan Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Kemenkes.
*Berita lengkap mengenai banjir dahsyat Jakarta Silakan KLIK Di Sini