TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Jakarta Timur Krisdiantoro kembali meninjau korban banjir di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Kamis (24/1/2013).
Wali Kota pun sempat berdialog soal relokasi warga di bantaran Sungai Ciliwung yang menjadi langganan banjir.
Ketua RW 02 Kampung Pulo, Kamaludin mengungkapkan, keinginan warga sejatinya ialah normalisasi sungai. Kalaupun terpaksa, warga ingin agar mereka mendapat ganti untung, bukan ganti rugi.
"Jadi, kalau warga pindah dari kampung sini, harus bisa punya rumah lagi, jangan sampai malah ngontrak. Kami ingin ganti untung, bukan ganti rugi," kata Kamaludin.
Menjawab keluhan warga, Krisdiantoro mengatakan, sebagian warga sudah ada yang bersedia direlokasi. Namun, beberapa warga juga ada yang harus dilakukan pendekatan lebih dulu.
"Pada dasarnya mereka setuju pindah, dan dapat memiliki tempat tinggal lagi yang layak. Masalahnya itu saja," jelasnya.
Wali Kota yang dilantik di tengah warga oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menuturkan, warga Kecamatan Jatinegara yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung akan dibuatkan sebuah rumah susun (rusun), yang rencananya dibangun di gedung bekas Kantor Sudin Teknis Kampung Melayu.
"Warga Bidaracina dan Kampung Pulo yang jadi langganan banjir di Kecamatan Jatinegara, nanti kami tempatkan di sana. Soal jumlahnya kami belum jelas," tutunya.
Menurut Krisdiantoro, dua blok akan dibangun di tanah di Jalan Jatinegara Barat. 200 kepala keluarga rencananya juga diboyong ke tempat yang dibangun tahun ini oleh Dinas Perumahan DKI Jakarta. (*)