TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan pihaknya belum memutuskan kapan penerapan ganjil-genap pada kendaraan di Ibukota akan diterapkan.
"Belum. Bisa maju, bisa mundur. Bisa maju dua bulan, bisa mundur dua bulan," ujar Joko Widodo di Balaikota, Jakarta, Senin (4/2/2013).
Joko Widodo atau sapaan akrabnya Jokowi ini mengatakan pihaknya masih mengkalkulasi untung-rugi dari penerapan ganjil-genap pada kendaraan di Jakarta. Menurutnya, jangan sampai ketika diterapkan justru tidak efektif.
"Jangan sampai nanti hanya jadi program diatas kertas," kata Jokowi.
Persoalan yang dihadapi Jokowi terkait penerapan ganjil genap tersebut yaitu dari segi ekonomi, segi sosial, dampak politik dan kesiapan transportasi massal. Masing-masing, kata Jokowi, sedang dalam tahap penghitungan.
"Kalau masalah ekonomi ya yang ada hubunganya sama ekonomi. Kalau yang urusan dengan kegiatan perhubungan misalnya, fasilitas-fasilitas bus ya itu dishub. Ya seperti itu," ujar Jokowi.
Lebih lanjut, mantan Walikota Solo ini mengatakan pihaknya akan membuka kepada publik mengenai perhitungan kalkulasi sebelum menerapkan ganjil-genap tersebut.
Jokowi: Penerapan Ganjil-Genap Bisa Maju, Bisa Mundur
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger