TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta, Ari Budhiman menjelaskan, masterplan perombakan besar-besaran Taman Ismail Marzuki (TIM) akan menitikberatkan pada zona pendidikan dan zona pertunjukan.
"Mulai dari zona pendidikan dan kemudian dilanjutkan ke zona pertunjukannya," ujar Ari Budhiman saat dihubungi, Senin (4/3/2013).
Ari menjelaskan, zona pendidikan yang dimaksudkannya yaitu revitalisasi Institut Kesenian Jakarta (IKJ), dengan menyelesaikan pembangunan gedung baru untuk menambah kegiatan para mahasiswa.
Kemudian, Ari menjelaskan zona pertunjukan itu akan dilakukan di lingkungan Taman Ismail Marzuki yang kini dinilai belum tertata dengan baik.
"Taman Ismail Marzuki akan hijau dan terbuka. Ini nantinya atas akan dijadikan kegiatan interaksi kesenian," ujar Ari.
Untuk lahan parkir yang masih bercampur dengan lokasi kegiatan pertunjukan, Ari mengatakan bahwa nantinya lahan parkir akan ditata dan tidak lagi menjadi satu di area Taman Ismail Marzuki.
"Fasilitas parkir akan ditata sedemikian rupa. Nantinya, akan dibuat basemen. Jadi, kendaraan tidak ada lagi yang parkir di atas," ucap Ari.
Untuk revitalisasi itu sendiri, Ari mengungkapkan pihaknya akan melakukannya dalam dua tahap dan dilaksanakan dalam dua tahun ini.
"Untuk tahap pertama anggarannya 157 miliar. Total dengan tahap kedua perkiraan mencapai 469 miliar. Nanti di perubahan anggaran," kata Ari.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi kemarin mengungkapkan akan melakukan perombakan Taman Ismail Marzuki dalam dua tahun kedepan. Salah satu idenya yakni menampilkan berbagai bentuk kesenian, mulai dari lukisan hingga patung-patung.
"Dipajangnya lukisan yang menonjol dan beberapa patung. Di beberapa tempat yang berbeda, nanti tiap tahun bisa diganti. Biar kayak Barcelona. Kan cantik," ujar Jokowi.