TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi belum menerima pemberitahuan dari pihak manapun, terkait rencana aksi demo besar-besaran pada Senin (25/3/2013) nanti di Jakarta, dengan sasaran Istana Negara.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan, meskipun pihaknya belum menerima pemberitahuan, pasukan dari Polda Metro dan BKO Mabes Polri akan tetap mengamankan.
"Paling lambat batas waktu pemberitahuan Sabtu besok. Kalaupun belum diberitahu, kami tetap akan siagakan pengamanan dan akan persuasif," ujar Boy di Mapolda Metro Jaya, Jumat (23/3/2013).
Diberitakan sebelumnya, Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) menjelaskan, aksi perubahan yang bakal dilakukan pada 25 Maret 2013, adalah perlawanan rakyat sipil berbagai elemen, terhadap Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Anggota Presidium Nasional MKRI Erwin Usman dalam jumpa pers di Gedung Joeang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2013) mengatakan, aksi nanti adalah aksi damai dengan mengeluarkan Pantura atau Panca (lima) Tuntutan Rakyat.
Lima Tuntutan Rakyat adalah nasionalisasi tambang dan migas yang dikuasai asing, turunkan harga, hentikan liberalisasi impor, selesaikan kasus-kasus korupsi, dan hentikan kekerasan beragama. (*)