Laporan wartawan Wartakotalive.com, Bintang Pradewo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menjelaskan alasan pemilihan Direktur Utama (Dirut) PT MRT Jakarta yang baru, Dono Bustami untuk mengisi kekosongan direksi. Pasalnya, Dirut PT MRT sebelumnya, Tribudi Raharjo tidak diperpanjang oleh pria yang akrab disapa Jokowi.
Sejumlah nama mengikuti fit and proper test untuk mengisi jabatan tersebut di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Kelima nama baru yang mengisi lowongnya Direktur PT. MRT adalah Dono Bustami (Direktur Utama), M.Nasir (Dirut Konstruksi), Alberth Farah (Direktur Operasi dan Pemeliharaan), dan Tuhyat (Direktur Keuangan).
"Kan sudah melalui fit and proper test. Dinilai juga bagus. Saya sudah ketemu dan dari sisi jaringan beliau ada, dari sisi kapasitas terutama di pengelolaan keuangan beliau punya," kata pria yang akrab disapa Jokowi kepada wartawan di gedung olahraga Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (23/3/2013).
Jokowi menjelaskan pengerjaan mega proyek moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) membutuhkan dana yang tidak sedikit. Oleh sebab itu, perlu kehati-hatian dalam memilih pemimpin yang akan menjalankan proyek itu. Terlebih, orang itu harus tentang perkeretaapian.
"Karena ini butuh uang yang tidak sedikit sebesar Rp 39 triliun, jadi harus hati-hati. Kemudian teknis diisi oleh PT KAI," imbuhnya.
Kemudian, mantan Walikota Surakarta itu menegaskan bahwa pemilihan Dirut baru PT MRT Jakarta itu murni keputusan tim yang berada di RUPS.
"Ini memilih tim work. Kerja bareng-bareng dan dilihat dibawah itu rukun," tuntasnya.