TRIBUNNEWS.COM, TANGSEL - Meski mempunyai pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, di wilayah Tangerang Selatan masih ditemukan 31 anak dengan gizi buruk.
"Hanya 19 anak yang berasal dari Tangsel berdasarkan KTP, sisanya merupakan pendatang dari luar," tutur Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany saat Peluncuran Program Terpadu untuk Intervensi Gizi dan Pemberdayaan Komunitas di Aula Universitas Terbuka Tangerang Selatan, Selasa (26/3/2013).
Diakuinya adanya pendatang yang menderita gizi buruk memang membuat susah penanganan. Meski demikian, pihak Pemkot tetap akan berusaha menekan jumlahnya.
"Kita akan berusaha semaksimal mungkin, agar tidak ada lagi anak yang mempunyai gizi buruk," tegas walikota berusia 36 tahun ini.
Wilayah Kelurahan Pondok Cabe Udik dan Pondok Cabe Ilir Tangsel menjadi lokasi ujicoba program terpaduĀ Intervensi Gizi dan Pemberdayaan Komunitas yang sejak dilakukan Oktober lalu.
Data yang diperoleh dari Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) selaku pelaksana program menyatakan 30 persen balita dinyatakan berstatus normal dan bergizi baik.