News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Belum Final Pemberlakuan Tarif Kereta Pengganti KRL Ekonomi Non AC

Penulis: Agustina Rasyida
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penumpang memadati atap gerbong kereta rel listrik (KRL) ekonomi Bogor-Jakarta yang melintas di kawasan Tanjung Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (26/3/2013). KRL ekonomi Bogor-Jakarta belum akan dihapus berbarengan dengan KRL lintas Bekasi-Jakarta dan Serpong-Jakarta per 1 April, sebab kondisinya dinilai masih layak pakai. Para penumpang berharap rencana penghapusan KRL ekonomi diganti dengan penambahan armada KRL ekonomi karena harga tiketnya bisa dijangkau masyarakat luas. KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana penggantian KRL ekonomi non AC menjadi kereta api AC semata-mata untuk memberikan subsidi. Hal ini dikatakan oleh Tundjung Inderawan, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Rabu (27/3/2013), di Jakarta.

Namun subsidi tersebut diberikan kepada mereka yang membutuhkan. Meskipun demikian, subsidi memerlukan pengaturan dan sosialisasi beberapa waktu dan akan diberlakukan sampai e-ticketing siap.

"Dalam mekanisme pemberian subsidi, mereka yang memiliki kartu gakin, kartu pintar, dan identitas lain yang menyatakan kalau daya beli mereka terbatas, serta penyebaran formulir kepada pengguan KRL ekonomi untuk diisi dan divalidasi agar dapat subsidi," ujar Tundjung Inderawan, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan di kantornya.

Hal tersebut agar dapar dimonitor secara real time berapa jumlah penumpang yang menerima subsidi dan yang tidak menerima. Subsidi akan dibayarakan kepada pihak PT KAI setiap bulan. Mulai bulan ini-Juni akan disosialisasikan mekanisme tersebut, sehingga pengguna jasa kereta api dapat menggunakan haknya. Sehingga pengguna kereta api dapat naik kereta AC. Direncanakan Juli 2013, KRL ekonomi non AC akan diganti kereta Commuter Line AC.

"Tarif (KRL ekonomi) non AC sejak 2002 belum pernah disesuaikan, malah diturunkan. Oleh karena itu tarif KRL ekonomi akan dihitung kemudan, berdasarkan perhitungan yang valid sehingga bisa terjangkau oleh masyarakat."

Sedangkan untuk harga, Tundjung belum banyak bicara. Menurutnya, tarif akan mengalami perbedaan dari tarif yang saat ini berlaku. Pihaknya saat ini sedang berdialog dengan YLKI, MTI, PT KCJ, PT KAI, dan pihak terkait.

"Ketika menentukan harga, harga itu bisa diterima semua pihak, sehingga dengan mudah menghitung PSO antara selisih tarif yang dihitung oleh operator," tambah Tundjung.

Sementara itu, Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Tri Handoyo tengah memerbaiki kondisi stasiun. Menurut Tri, stasiun akan dipasang pagar, ralling, flow penumpang akan diatur, serta pintu sudah dipasang semua.

"PT KAi dan PT KCJ akan secepatnya mengimplementasikan e-ticketig, sehingga bisa didistribusikan secepatnya," kata Tri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini