Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, penataan kota secara total tidak bisa dilakukan setengah-setengah. Karena itu, perlu perencanaan yang matang dan tidak tanggung-tanggung.
"Buat rusun jangan hanya dua di sini, dua di situ, tidak bisa seperti itu. Harus dihitung benar kebutuhan setiap lokasi berapa. Misalnya, di sini langsung 300 buat, disini 200," ujar Joko Widodo di Balai Kota, Selasa (26/3/2013).
Joko Widodo mengatakan tidak cukup jika hanya dibangun rusun. Rusun tersebut perlu diisi oleh warga, dengan cara pemindahan warga secara besar-besaran, misalnya satu RW atau satu kampung harus beralih semua ke rusun.
Tentu pembangunan rusun secara total tersebut membutuhkan lahan. Namun pria yang akrab disapa Jokowi ini menegaskan pihaknya memiliki banyak lahan untuk membuat rusun yang banyak tersebut.
"Kita bicara tidak lokasi yang berceceran. Itu terlokalisir di dalam wilayah tertentu, ya sekarag yang punya ini memang baru Marunda itu siap. Di lokasi sana masih ada 20 hektar, ini mau kami tambah lagi mungkin menjadi lebih dari 100 hektar sekalian. Jadi ditata rusunnya, lingkungannya," kata Jokowi.