TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Ribuan warga berbondong-bondong memadati lokasi pabrik kuali yang menyekap dan melakukan praktikan perbudakan, Kampung Bayur Opak RT 03/06, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Tangerang, pada Senin (6/5/2013) petang.
Mereka berdesak-desakan di depan pagar rumah dan pabrik milik Yuki Kurniawan itu.
Muhidin, warga desa setempat mengaku mendatangi lokasi kejadian karena penasaran. Sebab, ia mengaku baru tahu adanya praktik perbudakan kendati sudah tinggal di wilayah itu selama 27 tahun.
"Saya sering lewat di depan sini, kirain pabrik limbah saja, ternyata pabrik kuali yang katanya ada perkerja yang disekap sama diancam. Yah saya kaget aj. Kan ini kejadian aneh. Kok masih ada orang dikerjakan jadi budak di zaman kaya begini. Saya tahu justru dari teman kerja, kalau di daerah saya lagi ramai diberitakan," ujar Muhidin.
Muhidin mengaku prihatin dan kasihan dengan apa yang menimpa 34 buruh yang bekerja di pabrik milik Yuki Irawan itu. Apalagi, para buruh itu menerima ancaman, siksaan, hingga tidak menerima upah meski bekerja selama 18 jam setiap harinya.
"Saya berharap, jangan sampai ada lagi yang beginian. Saya takut juga ada anggota keluarga saya ada yang seperti itu, jadi budak, saya sedih lihatnya, apalagi yang kerjanya itu orang jauh semua," katanya.