News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibu Aniaya Anak Tiri Ekspresi Melawan Ketidakpuasan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI

Laporan Wartawan Warta Kota, Budi Sam Law Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tindakan agresif Santi (29) alias Novi, ibu tiri yang menganiaya Widiastuti (5), dinilai merupakan ekspresi perlawanan rasa ketidakpuasan yang dialami Santi selama ini.

"Ada rasa ketidakpuasan yang dirasakan sang ibu tiri selama ini. Apalagi, kini dia harus merawat anak yang bukan anak kandungnya. Sementara, anak kandungnya dirawat oleh kerabatnya," tutur Chatarine Sofjan, Psikolog sekaligus Konselor Anak dan Rumah Tangga, kepada Warta Kota (Tribunnews.com Network), Selasa (7/5/2013).

Menurut Chatarine, ketidakpuasan Santi dapat berawal dari perceraiannya pada perkawinannya terdahulu, yang membuahkan dua anak. Lalu, ketidakpuasan berlanjut setelah menikahi Supriyadi (29), yang hanya seorang kuli bangunan.

Ketidakpuasan kembali timbul karena harus merawat anak tiri alias anak kandung suaminya. Sementara, dua anak kandungnya, justru dirawat ibu Santi di Bekasi.

Menurut Chatarine, saat menikah yang kedua kali, Santi berharap beban ekonominya berkurang.

"Tapi, ternyata beban makin berat, dan menimbulkan rasa ketidakpuasan lagi," kata Chatarine.

Chatarine menuturkan, alasan bahwa saat melakukan penganiayaan Santi sedang sakit kepala atau migrain, sehingga kesal karena sang anak merepotkannya, hanyalah momen bagi Santi untuk melampiaskan semua ketidakpuasannya selama ini.

Menurut Chatarine, rasa ketidakpuasan itu sangat membekas dan membuat Santi terlalu lelah memendamnya. Semua itu, papar Chatarine, juga menunjukkan bahwa faktor ekonomi menjadi agak dominan sebagai penyebab sikap agresif Santi.

"Kalau tingkat ekonomi mereka menengah ke atas, untuk mengatasai rasa ketidakpuasannya karena mengasuh anak tiri, sang ibu tiri bisa saja menyuruh babysitter atau pengasuh untuk merawatnya. Tapi, ini tidak, karena ekonomi mereka tidak memungkinkan untuk itu," urai Chatarine. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini