News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Baru Minimarket Indomaret Yang Pakai Panic Button

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Indomaret sedang melayani pelanggan

Laporan Warta Kota, Budi Sam Law Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepolisian Resort Jakarta Timur melaunching atau meresmikan pengoperasian panic button atau alarm terintegrasi di 38 minimarket di Jakarta Timur, Senin (13/5/2013).

Seperti halnya di wilayah lain, ke 38 minimarket ini semuanya adalah minimarket Indomaret. Sementara minimarket-minimarket lainnya belum mau memasang panic button ini. President Direktur PT Datareka Integrasia, Cecelia Siby, selaku perusahaan penyedia alat dan infrastruktur panic button mengatakan untuk wilayah Jakarta, Depok, Bekasi dan Bogor pihaknya sudah bekerjasama dengan 10 Polres yang ada untuk pemasangan jaringan panic button.

Namun dari semua wilayah itu, baru minimarket Indomaret saja yang sudah mau menggunakannya. Sementara minimarket lainnya atau tempat usaha lainnya masih belum memiliki kesadaran untuk memasang panic button.

Padahal, kata Cecelia, panic button membuat kerja polisi lebih cepat dan diharapkan dapat mengungkap dan menangkap pelaku tindak kejahatan di minimarket itu.

"Kami sudah tawarkan ke minimarket lainnya, serta tempat-tempat usaha lainnya seperti SPBU dan kantor Bank. Namun memang mereka belum mau dan baru Indomaret saja yang mau," kata Cecelia kepada Warta Kota, Senin (13/5/2013) malam.

Cecelia menjelaskan saat ini sudah sekitar 300 minimarket yang semuanya adalah Indomaret yang menggunakan panic button di Jakarta, Bekasi, Depok dan Bogor. "Untuk Jakarta Timur ada 38," kata Cecelia.

Cecelia menjelaskan alat panic button yang mereka rancang diberi nama Secura. Menurut Cecelia pihaknyalah yang membuat, merancang dan menciptakan alat ini untuk membantu aparat kepolisian.

Secura, kata Cecelia bekerja menggunakan modem sinyal GPRS yang terkoneksi dengan server di setiap polres. Dengan begitu, maka alat ini menggunakan provider lewat jaringan kartu seluler.

Karenanya perawatan alat ini sangat mudah yakni hanya mengisi pulsa kartu seluler sebesar Rp 20.000 setiap bulan agar kartu aktif dan selalu hidup.

Saat tombol panic button dipencet, kata Cecelia, maka sinyal sekaligus suara alarm akan sampai di server induk di Polres.
Di server induk yang terpantau di layar monitor akan terlihat melalui peta, titik mana yang memencet panic button sekaligus alamatnya. "Di layar monitor di polres, akan keluar alamat minimarkernya sekaligus dengan peta dimana minimarket itu berada," kata Cecelia.

Dengan terhubung melalui sambungan modem jaringan GPRS, Cecelia tidak menampik adanya kemungkinan gangguan sinyal yang menghambat penggunaan panic button.

Walaupun begitu, kata Cecelia, gangguan akibat sinyal itu sangat kecil. "Perbandingannya satu banding seribu, jika terjadi gangguan sinyal," katanya. Keunggulan alat ini, tambah Cecelia, meskipun listrik padam, alat masih mampu mengirimkan sinyal. Menurut Cecelia, pemasangan alat panic button ini untuk Jakarta, Bekasi, Depok, dan Bogor sudah dilakukan sejak enam bulan lalu sesuai permintaan pelaku usaha.

Public Relation PT Indomarco Prismatama (Indomaret) Nenny Prismatama melalui pesan singkatnya kepada Warta Kota, menyatakan pemasangan panic button di Indomaret adalah merupakan standar pengamanan di Indomaret untuk mencegah aksi tindak kejahatan.

Menurut Nenny, apabila tombol panic button ditekan maka akan berbunyi sehingga diharapkan dapat membatalkan aksi pelaku.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini