Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hampir empat bulan lamanya operator saringan sampah otomatis tak digaji, puluhan Pekerja Harian Lepas (PHL) itu kini dapat bernafas lega. Meski belum seluruhnya, setidaknya 90 pekerja mulai mendapatkan haknya berupa pembayaran gaji untuk bulan Februari dan Maret.
Mereka pun bersyukur, jumlah gaji mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp 1,5 juta menjadi sesuai dengan Upah Minimum Provinsi (UMP), yakni sebesar Rp 2,2 juta.
Achmad Suryanegara (41), Koordinator operator pintu saringan wilayah Jakarta Timur, mengatakan berdasar informasi dari rekan-rekan satu profesinya, pihak Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta telah mencairkan gaji para operator yang sempat tertunda selama empat bulan.
"Saya sudah ke Dinas PU di Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Alhamdulillah gajinya sudah keluar Rp 6.568.500," kata Achmad saat dihubungi, Jumat (17/5/2013).
Achmad yang bekerja di pintu saringan sampah otomatis Cawang, Jakarta Timur tersebut mengaku bersyukur dengan cairnya gaji meski baru dua bulan yang dibayarkan.
"Apalagi gajinya sekarang sudah naik sesuai UMP, Rp 2,2juta," katanya.
Sebelumnya diberitakan, pada Rabu (15/5/2013), puluhan operator saringan sampah di pintu air yang berada di lima wilayah DKI Jakarta mengeluhkan tertundanya gaji mereka selama empat bulan terakhir. Mereka pun sempat melakukan aksi demonstrasi di kantor Dinas PU DKI Jakarta, Selasa (14/5/2013) lalu.