Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengembang PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) masih membahas nilai proyek untuk reklamasi di Pluit, Jakarta Utara. Rencananya kawasan itu akan digunakan sebagai kawasan pulau artifisial dengan konsep pembangunan di bawah laut dan atas laut.
Wakil Presiden Direktur APLN Indra Wijaya, mengatakan pembangunan itu akan membutuhkan lahan dan masih dikaji bersama dengan Pemda terkait. Karena menurutnya proyek itu akan dikerjakan oleh lebih dari satu pengembang.
"Masih dibahas dan kami harap tahun ini sudah bisa dilaksanakan, namun kami masih meminta kepastian untuk realisasi pulau tersebut karena ada beberapa blok yang melibatkan pengembang namun kami perkirakan bisa mencapai 100 Hektar (Ha)," katanya di Jakarta, Kamis (23/05/2013).
Seperti diketahui, proyek pulau artifisial tersebut akan direalisasikan oleh anak usahanya, yakni PT Muara Wisesa Samudera.
Trihatma Kusuma Haliman, Presiden Direktur APLN pernah menyatakan, proyek prestisius itu sedang berjalan dan saat ini pihaknya sedang mengajukan perizinan ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Menurut Trihatma, kepemimpinan Jokowi - Ahok akan mengizinkan proyek yang akan dikerjakannya selama mengikuti aturan yang berlaku.
"Bukan setuju atau tidak setuju. Asal kami memenuhi kewajiban dan mengikuti sesuai aturan, mereka (Jokowi-Ahok) tidak masalah," jelasnya.
Trihatma bilang, pihaknya berharap izin reklamasi tersebut bisa keluar tahun ini juga. Sehingga proyek tersebut bisa dimulai pada akhir tahun 2013 ini.
Sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Wakil Gubernur DKI Jakarta menyatakan bahwa, pulau-pulau buatan di Teluk Jakarta itu bisa dikembangkan kawasan mewah seperti Palm Island di Dubai, Uni Emirat Arab.
Palm Island sendiri merupakan kepulauan buatan sekaligus reklamasi tanah terbesar di dunia yang pernah dibangun. Kepulauan itu terdiri dari beberapa pulau, seperti Palm Jumeirah, Palm Jebel Ali, dan Palm Deira.