TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Permasalahan di kota besar seperti Jakarta memang sangat kompleks. Perlu penanganan ekstra untuk mencari solusi terbaiknya dari semua pihak dan tidak hanya pemerintah saja yang bekerja.
"Untuk menjamin keberlangsungan program-program inovasi pembangunan di Jakarta diperlukan partisipasi segenap elemen, tidak hanya pemerintah. Kalau semuanya diserahin pemerintah, entar jadi pengikut "nanny state" dong," kata Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah(DPD) daerah pemilihan Jakarta, Rommy dalam pernyataannya kepada Tribunnews, Jumat(7/6/2013).
Pemerintahan Jokowi kata Rommy sudah menunjukkan keterbukaannya dengan membuka peluang partisipasi masyarakat dalam berbagai program kerakyatan yang dilakukan, selanjutnya tinggal bagaimana warga lebih proaktif lagi untuk juga mensukseskan program-program yang berdampak baik untuk masyarakat.
"Jangan sampai pemerintah sekarang terjebak lagi ke dalam pola teknokratis karena tidak adanya proaktif dari masyarakat,"katanya.
Beberapa persoalan di Jakarta, lanjut Rommy yang harus diselesaikan tidak hanya oleh pemerintah saja antara lain mengenai kemacetan, pasar dadakan dan parkir liar.
Rommy menjelaskan, adanya keseriusan dari dinas pasar dan banyak pihak berwenang yang bisa mengatasi semua hal tersebut.
"Sebagai percontohan , kita bisa melihat bagaimana misalnya kota Porto Alegre di Brazil bisa membangun kotanya dengan baik dan dijadikan referensi pembangunan perkotaan karena partisipasi masyarakatnya yang tinggi. Sudah saatnya sinergi antara public-private ini kita dorong terus. Jangan semuanya jadi urusan pemerintah,"ujarnya.
Persoalan lainnya kata Rommy yang harus dicarikan solusinya mengenai banjir, macet, kebakaran, masyarakat pun bisa berpartisipasi dari hal-hal yang sederhana. Buang sampah sembarangan bisa berkontribusi terhadap banjir dan sumber penyakit.
"Maka dari itu buang sampah pada tempatnya atau sampahnya dipilah supaya sampah daur ulang bisa dimanfaatkan oleh pemulung atau usaha kreatif yang bernilai ekonomis,"ujar Rommy.
Disamping itu, gotong royong tingkat RT/RW dalam rangka membersihkan lingkungan yang dulu biasa dipraktekkan oleh masyarakat harus digalakkan kembali. Semangat gotong royong inilah yang akan menjadi pondasi untuk perubahan jakarta yang lebih baik.
"Masalah lain yang sering terjadi adalah, bencana kebakaran yang marak di kota-kota besar karena kondisi rumah yang berdempetan membuat satu kelalaian saja bisa merugikan masyarakat yang lain. Untuk itu perlu kewaspadaan bersama mengenai sumber-sumber yang bisa menyebabkan kebakaran,"katanya.