News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kadis Perumahan Akan Mutasi Pengelola Rusun Pulogebang

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rusunawa Komaruddin di Jalan Pangeran Komaruddin, RT 04 RW 08, Kelurahan Pulogebang

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Terkait dugaan penganiayaan yang dialami Rinaldi (47), penghuni Rusunawa Pulogebang, oleh petugas keamanan, tenaga kebersihan dan pengelola rusun, Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta, Yonathan Pasodung mengatakan, akan menindak tegas pengelola Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Pulogebang, Jakarta Timur.

Hal itu dilakukan jika terbukti, penganiayaan terhadap salah satu penghuni yang mencoba mengungkap dugaan praktik jual beli rusun terjadi.

"Kalau memang terjadi penganiayaan itu ranahnya pidana. Saya tidak akan melindungi pengelola rusun disana," ujar Yonathan saat dihubungi wartawan, Kamis (13/6/2013).

Yonathan menegaskan akan memberikan sanksi jika pengelola yang dimaksud terbukti melakukan penganiayaan, dengan memutasinya ke tempat lain.

"Mutasi sangat mungkin terjadi,tetapi kalau dipecat, saya belum tahu karena belum tahu kasus sebenarnya bagaimana. Dan tidak bisa langsung pecat, kan PNS itu ada prosedurnya,"ungkapnya.

Namun Yonathan membantah adanya tindak penganiayaan yang terjadi pada salah seorang penghuni bernama Rinaldi, berdasarkan informasi yang diperolehnya, pengelola rusun hanya terlibat cekcok mulut dan tidak sampai memukul seperti yang diakui oleh Rinaldi.

"Jadi informasi  yang saya dapat dari Kepala UPT disana, itu bukan dianiaya tetapi mungkin lagi adu mulut, mungkin (kejadian) ditarik dari hunian itu dianggap penganiayaan," sanggahnya.

Diberitakan sebelumnya, Rinaldi mengaku mendapat bogem mentah dari petugas keamanan, tenaga kebersihan dan pengelola Rusun Pulogebang.

Penghuni Rusunawa Blok B lantai I No 6 itu dianiaya oknum pengelola lantaran dalam satu bulan terakhir, beberapa warga korban banjir Penjaringan yang direlokasi di Rusunawa Pulogebang pada awal 2013 lalu itu, gencar menyampaikan adanya dugaan jual-beli unit Rusunawa Pulogebang.

Dugaan itu pun telah mereka laporkan kepada Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama saat meninjau Rusunawa Pulogebang, pekan lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini