TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Qnet Indonesia membantah rumor yang menyebut pihaknya telah melakukan penipuan terhadap para anggotanya. Direktur QNET Indonesia, Ina Rachman SH, MH menduga, rumor tersebut sengaja dihembuskan untuk menjatuhkan citra QNET yang keberadaannya kini berkembang pesat dan makin diterima masyarakat.
“Rumor penipuan itu tidak mendasar. Tuduhan itu harus dibuktikan dengan bukti-bukti, karena bisa meresahkan anggota. Jika merasa ditipu karena tidak mendapatkan bonus dari joinnya sebagai member QNET, maka harus dilihat penyebabnya,” ungkap Ina Rachman, Jumat (21/6/2013).
Ina Rachman mengatakan bahwa QNET Indonesia bukanlah multi level marketing (MLM).
“QNET adalah bisnis jaringan. Seseorang membeli produk tidak hanya mendapat manfaat dari produk itu, namun juga mendapat keuntungan materi,” tandasnya.
Menurut Ina, keuntungan itu akan didapat setelah pelakunya melakukan pengembangan jaringan dengan serius dan intensif.
“Banyak orang berhasil memperbaiki kesejahteraan hidupnya melalui bisnis jaringan ini. Namun apa yang mereka dapatkan itu tidak datang dengan sendirinya, tetapi melalui kerja keras untuk mengembangkan bisnis jaringan yang digelutinya,” jelasnya.
Sebagai salah satu perusahaan di bisnis jaringan dengan sistem belanja online yang dinamis, QNET telah melayani jutaan anggotanya di seluruh dunia.
Karenanya, jika ada anggota yang merasa tertipu oleh QNET, Ina menyarankan untuk datang atau menghubungi kantor pusat QNET di Jakarta atau kantor cabangnya di Surabaya dan Bali.