TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengapresiasi langkah Pemprov DKI dalam rangka mencari solusi menyelesaikan persoalan kemacetan yang terjadi di Ibukota Jakarta.
"Hari ini kita sungguh menyaksikan sesuatu yang besar," ujar Hatta Rajasa dalam acara Penandatanganan Keikutsertaan dalam Konsorsium Proyek Monorel di Balai Agung, Gedung Balaikota, Jakarta, Sabtu (29/6/2013).
Hatta menjelaskan, Jika menelisik ke belakang, tahun 2001 pergerakan masyarakat di Jabodetabek berkisar dari 30 sampai 32 juta pergerakan. Namun, pada tahun 2010, jumlah tersebut meningkat menjadi 59 juta pergerakan.
Hatta menambahkan, saat dirinya menjabat sebagai Menteri Perhubungan di tahun 2004, kendaraan pribadi termasuk motor jumlahnya sekitar 26 persen. 52 persen menggunakan angkutan umum.
"Hari ini, yang naik sepeda motor 62 persen dan angkutan umum 16 persen. Lihat data itu, pasti saya dan pak gubernur tidak bisa tidur," ucap Hatta.
Sebab, Hatta menjelaskan, banyaknya kendaraan pribadi tentu berimbas pada kemacetan, yang mempengaruhi beberapa hal, diantaranya pengiriman barang dan pergerakan orang untuk bekerja melambat.
Kemudian, risiko kecelakaan meningkat, penggunaan konsumsi BBM meningkat dan produktivitas warga Jakarta yang bekerja menjadi berkurang lantaran harus mencapai tujuan dengan naik kendaraan umum yang banyak.
Dengan terealisasinya proyek Monorel tersebut, Hatta meyakini bahwa poin-poin faktor penyebab banyaknya kendaraan pribadi tersebut akan berkurang.
"Jadi kami yakin jalan betul dan Insya Allah 2016 kita punya monorel, 2017 miliki MRT," tutur Hatta.
Dalam acara penandatanganan keikutsertaan dalam konsorsium PT. Jakarta Monorel terkait proyek moda transportasi berbasis satu rel ini dihadiri oleh pemilik Ortus Holdings Limited, Edward Soeryadjaya, Direktur Ortus, Banyu Biru Djarot, Dirut PT. Jakarta Monorel, Sukmawati Syukur dan Direktur Operasional PT. Jakarta Monorel, Bovanantoo beserta perwakilan perusahaan yang ikut konsorsium dan duta besar negara sahabat.
Hatta Rajasa: 2016, Jakarta Punya Monorel
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger