Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Valentino Verry
TRIBUNNEWS.COM, TANGSEL - Setelah menggelar rapat koordinasi membahas pencairan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), Sabtu (29/6), antara pemprov Banten dengan pemkot Tangerang Selatan (Tangsel), akhirnya disepakati jumlah penerima BLSM sebanyak 16.677 KK sesuai data rumah tangga sasaran (RTS) yang ada.
Demikian yang diungkapkan oleh Kepala Dinsosnakertrans Kota Tangsel, Purnama Wijaya, seusai rapat tersebut. "Setelah kami bahas ternyata perbedaan data itu karena ada warga Tangsel yang tercatat masuk ke Kota Tangerang," ucapnya.
Seperti diketahui, jumlah penerima dana BLSM (sering dipelesetkan jadi Balsem) di Kota Tangsel sempat tidak sinkron, antara data dari pemerintah pusat, pemprov Banten, dan pemkot Tangsel sendiri.
Berdasarkan data pemkot Tangsel ada 16.677 KK yang berhak mendapat BLSM, sementara menurut data pemerintah pusat ada 12.182 KK, sehingga ada 4.495 KK yang bakal tidak mendapat BLSM.
Hal itu sempat membuat Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany, resah. Karena dikhawatirkan bisa memicu konflik. Airin bahkan mewacanakan untuk membuat posko pengaduan di tiap kecamatan.
"Sekarang sudah clear, penerima BLSM di Tangsel sesuai data RTS yang ada. Kemarin ada pengelolaan data yang tidak singkron, warga Kota Tangsel masuk ke Kota Tangerang. Karena kedua kota ini berhimpitan," ucapnya.