Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS, Aboebakar Alhabsy meminta Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menulusuri fasilitas yang didapatkan oleh bandar Narkoba, Freddy Budiman didalam lapas.
Pasalnya, berdasarkan pengakuan model yang menjadi isteri simpanan Freddy tentang beberapa fasilitas yang didapatkannya harus ditelusuri.
"Cerita mengenai fasilitas khusus bukan pertama kali terungkap. Jika dulu Freddy bisa bertransaksi 1,4 juta butir ekstasi dari LP Cipinang dan pernah kedapatan memiliki 40 unit HP, bukan perkara yang mustahil bila saat ini masih menikmati fasilitas istimewa di Lapas," kata Aboebakar dalam siaran persnya, Kamis (25/7/2013).
Aboebakar menuturkan, pengakuan mantan simpanan Freddy ke media cukup detail disertai beberapa foto. Menurutnya, itu harus mendapatkan perhatian yang serius dan cukup layak di follow up.
Aboebakar menambahkan, persoalan ini berkaitan erat dengan upaya kita melakukan perbaikan lapas, agar tidak lagi digunakan untuk transaksi narkoba ataupun untuk mengendalikan bisnis haram tersebut. Perlu ada investigasi yang mendalam terkait kasus Freddy ini.
"Tentunya sidak malam-malam seperti yang dilakukan Pak Denny Indrayana tidak ada gunanya bila ternayata pelanggaran dilakukan di siang bolong," pungkasnya.
Seperti diketahui, Anggita Sari (21) model yang juga kekasih Freddy Budiman datang menemuinya di LP Cipinang Jakarta Timur, Kamis (18/7/2013).
Pada saat kedatangan tersebut Anggita tak perlu mengantre di ruang pengunjung untuk bertemu Freddy. Seorang petugas LP langsung mengawal mahasiswi Marketing Komunikasi perguruan tinggi swasta di Jakarta itu masuk LP.
Seorang petugas LP yang ditanya tentang kunjungan 'tol' Anggita mengatakan, ada sejumlah kekhususan yang diberikan LP pada terpidana mati Freddy Budiman. Di antaranya, jam kunjungan.
Karena itu, Anggita yang berpacaran dengan Freddy, bisa mengunjunginya selama berjam-jam dan melebihi batas jam kunjungan. "Kalau Mbak Anggita selesainya biasanya jam lima," kata petugas LP yang menolak disebut identitasnya.