Laporan Wartawan Tribunnews.com Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengaku, tengah kesulitan mengeruk timbunan sampah dalam kota secara maksimal. Terutama, timbunan sampah yang berada di area sungai.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan, kesulitan itu disebabkan banyak alat berat untuk pengelolaan sampah yang dimiliki pemprov dalam kondisi rusak.
"Masih ada kendala, terutama untuk pengangkatan sampah yang ada di sungai. Kendala utamanya, banyak alat berat yang berfungsi mengangkat sampah kebanyakan rusak. Jadi, tibunan sampah di sungai sulit diangkat," kata Basuki, di Balaikota, Jakarta, Jumat (26/7/2013).
Basuki yang akrab disapa Ahok ini menuturkan, pemprov hanya memiliki 600 unit alat berat pengeruk sampah. Dari jumlah tersebut, sebagian kecil sudah dipakai selama 15 tahun.
Sementara mayoritas alat lain, terus Ahok, sudah dipakai selama 30 tahun terakhir. "Itu juga dioperasionalkan secara terpaksa. Tapi saat ini, banyak dari alat itu yang mengalami kerusakan sehinga tak beroperasi," imbuhnya.
Selain persoalan alat, mantan Bupati Belitung Timur ini juga mengatakan, faktor pelimpahan kewenangan dari Dinas Pekerjaan Umum DKI ke Dinas Kebersihan DKI menjadi alasan kurang maksimalnya pengelolaan sampah.
"Ini kan dalam proses pengalihan wewenang. Ini kedepan justru akan mempercepat pekerjaan dan efisiensi anggaran," tutur Ahok.