TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang Hari Raya Idul Fitri, harga tiket bus antar-kota antar-provinsi (AKAP), naik dua kali lipat dibanding hari biasa.
Selain karena lonjakan penumpang, kenaikan harga tiket bus juga imbas dari naiknya harga bahan bakar minyak (BBM).
Reno (38), salah satu karyawan PO Bus Handoyo di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur mengatakan, perusahaan telah menaikkan harga tiket bus eksesekutif ke sejumlah jurusan, mulai 1 Agustus.
"Harga tiket ekskutif H-7 untuk jurusan Surabaya, Tuban, Rembang, dan Pati Rp 460 ribu, hari biasa Rp 225 ribu. Untuk Solo, Semarang Rp 310 ribu, biasa Rp 130 ribu," kata Reno kepada Tribunnews.com, Senin (29/7/2013).
Menurut Reno, dengan membayar harga yang ditetapkan, calon penumpang mendapatkan fasilitas smoking area, toilet, dan satu kali makan. Meskipun menaikan harga dua kali lipat, Reno yakin PO Bus Handoyo tetap akan diserbu penumpang.
"Tetap optimistis. Biasanya yang mau naik kereta tapi belum punya tiket, mereka enggak mau naik bus ekonomi, pasti naik yang VIP. Lonjakannya pasti gede juga," tuturnya.
Hal yang sama diutarakan Hendra (48), karyawan PO Bus Pahala Kencana. Menurutnya, kenaikan harga tiket bus di Pahala Kencana bisa mencapai 100 persen.
"Per 1 Agustus nanti, harga tiket bus ke Madura naik jadi Rp 600 ribu per orang. Normalnya, tiket bus jarak jauh Rp 220 ribu per orang," jelas Hendra.
Sementara, jelang H-7, harga tiket bus sudah beranjak naik secara variatif. Hendra memaparkan, saat ini tiket bus dijual seharga Rp 400 ribu-Rp 500 ribu per orang, sampai 1 Agustus nanti.
"Tahun ini kami perkirakan harga tiket penumpang akan ramai pada H-5, karena penumpang dari kereta bakal lari ke sini," ujarnya.
Untuk lintas Sumatera, kenaikan harga tiket bervariatif, mulai dari 20 persen hingga 60 persen harga tiket normal.
Seperti pada PO PT Antar-Lintas Sumatera (ALS), sejak 27 Juli 2013, harga tiket tujuan Palembang, Sumatera Selatan, naik sebesar 60 persen, semula Rp 270 ribu menjadi Rp 430 ribu.
Sedangkan tiket tujuan Pekanbaru, Riau, naik sebesar 20 persen, dari Rp 360 ribu menjadi Rp 430 ribu.
"Untuk ke Sumatera Utara, dari Rp 485 ribu menjadi Rp 580 ribu. Harga berlaku sampai 10 Agustus 2013. Kami tidak akan naikan lagi walaupun mendekati Lebaran," ungkap Maurid Siahaan (42), karyawan PT ALS.
Hal senada diungkapkan Boy (50), pengurus PO Gumarang Jaya, perusahaan yang menyediakan bus jumbo AC dengan seat 2-2, mematok harga Rp 350 ribu, hingga 31 Juli mendatang. Untuk H-6 atau 1 Agustus, harga tiket kembali naik menjadi Rp 410 ribu.
"Tanggal 2 Agustus naik lagi menjadi Rp 510 ribu, pemesanan masih tersedia di Pulogadung," papar Boy.
Untuk tiket bus tujuan Semarang-Kudus-Jepara, harga normal tiket bus PO Bejeu, naik dari Rp 130 ribu menjadi Rp 250 ribu. Namun, harga tersebut masih bisa dinegosiasikan, mengingat kurangnya jumlah pemudik di Terminal Pulogadung, pada hari ke-20 Ramadan.
"Tahun lalu, untuk H-10 seperti sekarang, saya bisa jual tiket seharga Rp 300 ribu, sekarang sepi penumpang. Kalau ada kami kasih Rp 200 ribu, darripada enggak ada penumpang," tutur salah satu karyawan PO Bejeu, Yudi.
Sementara, pihak PO Sedya Mulya, bus AC tujuan Wonogiri, Pacitan, dan Solo, mengaku baru menaikkan tarif bus sebesar Rp 20 ribu. Dari harga normal Rp 155 ribu menjadi Rp 175 ribu.
Menurut Uci (45), karyawan PO Sedya Mulya, harga tersebut diperkirakan terus meningkat hingga 7 Agustus mendatang.
"Bakalan naik terus sampai mendekati Lebaran, biar dapat bangku, banyak yang pesan dari sekarang. Mereka kasih uang muka, kalau harganya naik mereka akan dihubungi untuk diberitahu harga yang berlaku," papar Uci. (*)