Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Bintang Pradewo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Narapidana yang menghuni Lapas Rutan Kelas II A Salemba, Jakarta Pusat, mengamuk. Para narapidana mengamuk karena petugas sipir hendak melakukan penertiban.
"Anggota sipir sedang melakukan penertiban di Blok A, yang jumlah napinya sebanyak 600 orang. Tiba-tiba, beberapa napi mengamuk kepada para sipir," kata Kalapas Salemba Taufiqrahman, saat dihubungi wartawan di Palmerah, Jakarta Barat, Senin (12/8/2013).
Penertiban, lanjutnya, dilakukan karena beredarnya informasi ada napi yang tengah memakai narkoba di salah satu ruangan napi.
Taufiqrahman menjelaskan, setelah dikroscek oleh para sipir, informasi tersebut tidak benar, dan justru para napi melawan.
"Keributan tidak lama setelah kami berikan pengarahan kepada para napi, sehingga keributan tidak berlangsung luas," tutur Taufiq.
Taufiq menambahkan, untuk mengantisipasi keributan, pihaknya sudah bekerja sama dengan jajaran polisi. Pihak sipir yang dalam satu regu hanya ada 20 orang, terus melakukan patroli di dalam lapas. Taufiq menuturkan, jumlah napi di Lapas Salemba sudah lebih dari kapasitas.
"Jumlah napi yang ada di Lapas Salemba saat ini mencapai 1.702 napi. Seharusnya lapas ini hanya dapat menampung 572 napi, tapi ini sudah melewati kapasitas," paparnya.
Sementara, Kapolsek Cempaka Putih Fitria Mega menjelaskan, keributan di dalam lapas terjadi pada pukul 17.00 WIB. Kericuhan tidak berlangsung lama, dan tidak ada perang antar-kelompok napi.
"Sebanyak 32 anggota personel Kepolisian Cempaka Putih diterjunkan untuk mengamankan kericuhan. Tapi, sekarang sudah mulai kondusif," bebernya. (*)