Tribunnews.com, Jakarta — Sebanyak tiga orang dari satu keluarga asal Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, tewas di kamar penginapan mereka di Desa Ngadiwono, Kecamatan Tosari, Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (11/8/2013) malam. Diduga mereka tewas karena menghirup asap dari pembakaran arang yang dibawa ke kamar.
Berdasarkan data dari kepolisian, ketiga korban adalah Madalih (45) dan istrinya Masenih (40), serta anak mereka, Ramadhan (5). “Kemungkinan kena asap perapian," ujar Kapolsek Tosari Ajun Komisaris Polisi (AKP) Suwarno, Senin (12/8/2013).
Suwarno menjelaskan, korban bersama rombongan yang berjumlah tujuh orang berangkat dari Jakarta pada Sabtu (10/8/2013). Mereka berencana berlibur dan melihat matahari terbit di Gunung Bromo dari puncak Penanjakan, Pasuruan.
Saat tiba di kawasan Bromo pada Minggu (11/8/2013), rombongan langsung menyewa penginapan di Desa Ngadiwono, Tosari. Saat malam menjelang, rombongan keluarga tersebut membakar arang di tungku perapian dan ruang tengah penginapan untuk menghangatkan badan.
Untuk mengurangi dingin, Madalih membawa tungku perapian ke salah satu kamar yang dia tempati bersama anak dan istrinya. "Saat dibangunkan oleh kerabatnya ternyata (mereka) sudah meninggal," imbuh Suwarno.
Seusai divisum di RSUD Bangil Pasuruan pada Senin malam, ketiga jenazah diberangkatkan ke rumah duka melalui Bandara Juanda, Surabaya. Keluarga ini beralamat di Jalan Masjid Babul Minan RT 07 RW 08, Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.