News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Waduk Ria Rio akan Dinormalisasi, Wali Kota Jaktim Rayu 350 KK Pindah

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Waduk Ria-rio di Kelurahan Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, tak terawat. Foto diambil pada Minggu (26/5/2013) sore.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Waduk Ria Rio di Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, akan segera dikosongkan dari sekitar 350 warga yang tinggal disekitarnya. Pada September, waduk itu akan segera dikeruk agar bisa dioptimalkan untuk pengendali banjir di kawasan Pulomas.

Wali Kota Jakarta Timur Krisdianto menuturkan penataan kawasan waduk Ria-Rio yang menempati lahan seluas 4,5 Ha milik PT Pulomas Jaya, akan ditertibkan.

"Pemprov sedang membutuhkan ruang terbuka hijau lokasi ini (Kampung Pendongkelan di sekitar waduk) akan kami gunakan," ujar Walikota Jakarta Timur, Krisdianto usai sosialisasi tahap ke tiga dengan warga, di Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (15/8/2013).

Menurutnya, penertiban di kawasan pemukiman yang biasa di sebut Pedongkelan tersebut direncanakan sudah harus tuntas pada akhir Agustus ini. Pasalnya, pada awal September nantinya di kawasan seluas 25 Ha, akan dilaksanakan peletakan Batu pertama oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.

"Mereka menempati tanah yang salah, nanti kita minta secara sadar untuk pindah, ketempat lain kalau tidak mau akan terpaksa kita lakukan penertiban," lanjutnya.

Krisdianto menuturkan untuk wilayah yang akan ditertibkan memiliki luas sekitar 4 hektar di kawasan Pulomas. Lahan tersebut berada di pinggir waduk Ria Rio sisi sebelah timur.

Sementara itu, salah seorang warga RT 07/15 Kelurahan Kayuputih, Sulami, mengatakan bahwa dirinya dan warga-warga yang bermukim diatas lahan milik PT Pulomas Jaya tersebut, menerima bila memang Pemprov akan mengambil kembali lahan tersebut.

Hanya saja ia dan warga lainnya menyayangkan setelah wilayah mereka mengalami musibah kebakaran sekitar Maret 2013 ini, pihak PT Pulomas Jaya tidak memberitahukan kepada mereka rencana Pemprov ingin menggunakan lahan tersebut.

"Kami sesalkan kenapa Pulomas Jaya tidak memberitahukan kepada kami, sehingga warga pun membangun kembali rumah mereka. Coba kalau di informasikan kan kami jadi tidak rugi membangum rumah hingga Rp 20-30 Juta," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini