Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Tewasnya Aiptu Kus Hendratna dan Bripka Ahmad Maulana di malam Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke 68 mengejutkan banyak pihak termasuk anggota kepolisian di lingkungan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri).
Seusai melaksanakan Upacara HUT ke 68 RI di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan yang dihadiri sejumlah perwira tinggi, perwira menengah, perwira pertama, serta para brigadir inspektur upacara Komjen Pol Imam Sudjarwo sebelum pasukan dibubarkan memimpin doa untuk anggota Polri yang tewas ditembak orang tidak dikenal semalam.
Mengawali doa, Imam mengungkapkan bahwa dua orang anggota Polri tewas di Pondok Aren saat sedang melaksanakan tugas karena ditembak orang tidak dikenal.
"Oleh sebab itu kita semua berduka. Tetapi kedukaan itu tidak boleh berlarut-larut. Kita tetap harus semangat dan melakukan introspeksi diri dalam melaksanakan tugas. Kedepan dalam melaksanakan tugas harus meningkatkan kewaspadaan serta menjalankannya sesuai SOP," kata Imam kepada peserta upacara.
Imam pun meminta kepada peserta upacara untuk menundukan kepala sejanak guna melantunkan doa untuk arwah kedua polisi yang tewas dalam melaksanakan tugas tersebut.
"Kita berdoa sejenak mendoakan dua rekan kita yang telah mendahului kita saat melaksanakan tugas, semoga arwah rekan kita yang meninggal bisa diterima di sisi Tuhan yang Maha Esa," ucap Imam.
Suasana pun terasa hening saat memberikan doa untuk kedua anggota polisi yang tewas ditembak di Pondok Aren, Tangerang Selatan, semalam. Meskipun hanya hitungan menit, tampak para peserta upacara tertunduk memberikan doa untuk arwah kedua polisi yang tewas di malam hari kemerdekaan.