Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku penembakan dua polisi diduga bukan dilakukan oleh teroris. Melainkan penjahat jalanan yang biasa merampok minimarket atau menjambret orang.
"Ini pelakunya kriminal jalanan saja," kata Presidium IPW Neta S Pane di Galeri Cafe, Jakarta, Minggu (18/8/2013).
Neta menjelaskan mengapa ia memiliki dugaan tersebut. Ia mengatakan bila teroris pelakunya maka mereka menembak dari arah depan dan jarak jauh. Sebab, teroris memakai senjata organik dan orisinil.
"Ini terlihat dari kasus Sumatera Utara, Solo dan Poso," imbuhnya.
Sedangkan kejadian di Pondok Aren dan penembakan polisi sebelumnya dilakukan lewat jarak dekat karena menggunakan senjata rakitan.
"Karena senjata rakitan dari jarak jauh akan melenceng," imbuhnya.
Neta mengatakan ancaman terhadap polisi maupun perangkatnya terus meningkat. Hal itu terlihat dari catatan IPW dimana pembakaran pos polisi terus meningkat pada tahun 2011 sebanyak 65 pos polisi dibakar; 2012 sebanyak 85 pos polisi; dan Tahun 2013 hingga bulan Agustus sebanyak 58 pos polisi.
Sementara polisi yang tewas dikeroyok atau dibunuh pada tahun 2011 sebanyak 20 orang; 2012 sebanyak 29 orang. Sedangkan tahun 2013 belum tercatat. Neta mengatakan empat polisi jadi korban penembakan, satu dirampok dan satu rumahnya ditembak.
"Itu hanya di Jakarta, mungkin diluar itu lebih banyak," ungkapnya.