TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) menyatakan penyelenggaraan kontes kecantikan Miss World 2013 yang akan digelar di Indonesia tidak memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Indonesia.
Menurut Ketua Umum LPOI, KH Said Aqil Siroj jikalau Miss World bisa mendongkrak nilai rupiah pihaknya akan mendukung.
"Apalagi kalau Miss World bisa turunkan harga kedelai, kami pasti dukung," kata Said Aqil di Gedung PBNU, Rabu (4/9/2013).
LPOI sendiri terdiri dari 11 Ormas yaitu Nahdlatul Ulama, Persatuan Islam (Persis), Al-Irsyad Al-Islamiyah, Mathlaul Anwar, Ittihadiyah, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Ikatan Da'i Indonesia (IKADI), Azzikra, Syarikat Islam Indonesia, Al-Wasliyah, dan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI).
Said Aqil pun tidak setuju bahwa penyelenggaraan Miss World dapat mengangkat budaya Indonesia. Justru memamerkan aurat yang mengenakan busana seksi bukan menunjukkan identitas masyarakat Indonesia.
"Acaranya Jokowi di Monas itu yang bisa mempertahankan budaya. Budaya Betawi dipertahankan oleh Jokowi," ujarnya.
Miss World 2013 akan digelar di Bali dan Bogor. Miss World akan diikuti oleh 131 kontestan dari seluruh negara di dunia. Sejak 1 September para kontestan Miss World 2013 telah tiba di Indonesia, dan pada 8 September 2013 dijadwalkan pembukaan kontes kecantikan tersebut.