TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menyebut penyelenggaraan Miss World 2013 di Indonesia tak lain adalah motif eksploitasi ekonomi terselubung. Populasi 235 juta penduduk di Indonesia adalah pasar menggiurkan bagi penjualan berbagai komoditi.
"Pemegang hak siar malam final Miss World 2013 di Indonesia dipegang oleh MNC misalnya, dipastikan akan dipastikan meraup pundi-pundi rupiah dari para pemasang iklan," kata Muhammad Ismail Yusanto, Juru Bicara HTI di Depan MNC Tower, Jakarta, Kamis (5/9/2013).
Ismail menuturkan, pundi-pundi rupiah itu juga akan datang dari penjualan produk-produk para sponsor. Pihak penyelenggara kata Ismail saat ini sedang giat melakukan 'kampanye penyesatan'.
"Mereka (penyelenggara) mengaburkan opini seolah-olah kontes tersebut akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat," ujarnya.
Miss World 2013 akan digelar di Bali dan Bogor. Miss World diikuti oleh 120 kontestan dari seluruh negara di dunia. Sejak 1 September para kontestan Miss World 2013 telah tiba di Indonesia, dan pada 8 September 2013 dijadwalkan pembukaan kontes kecantikan tersebut.