TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengakui pembangunan Jalan Layang Non Tol (JLNT) yang menghubungkan Kampung Melayu dengan Tanah Abang, masih tersendat.
Penyebabnya, ketersediaan alat khusus untuk menyambung jalan layang belum tiba.
"Ini tinggal menunggu peralatan khusus yang harus impor," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Kamis (5/9/2013).
Namun, mantan Wali Kota Solo tidak menjelaskan secara detail mengenai alat khusus tersebut, kapan akan tiba, dan diimpor dari mana.
Meski alat khusus tersebut belum tiba, Jokowi optimistis pembangunan JLNT yang kurang lebih tinggal 10 persen, dapat diselesaikan pada akhir 2013.
"Rampung, akhir tahun rampung," katanya.
Alat berat yang dimaksud Jokowi bernama Heavy Shoring, atau sistem alat penyangga berat yang didatangkan dari Taiwan.
Namun, menurut Kepala Seksi Simpang Tak Sebidang Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Heru Suwondo, alat berat tersebut sudah tiba di Jakarta sejak pekan lalu.
"Sekarang sedang buat dudukan untuk shoring. Pekerjaan hanya bisa dilakukan pada malam hari, karena kalau siang akan menutup jalan," jelas Heru. (*)