TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Desakan dari berbagai daerah untuk segera melakukan mediasi terkait tuntutan sekelompok eks karyawan BRI terus bergulir.
Sebagian anggota pensiunan yang tergabung dalam kelompok Forum Pensiunan Penuntut Pesangon (FKP3) itu semakin resah menanti keputusan dari pimpinan gerakan yang tak kunjung merealisasikan opsi mediasi yang telah ditawarkan oleh pihak Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenaker).
Koordinator FKP3 Lampung, Fachri Biran menyatakan, sebagian anggotanya saat ini makin resah akibat tidak ada tanda-tanda penyelesaian antara manajemen BRI dan pensiunan BRI yang menuntut pesangon. Ia tidak menyalahkan anggotanya yang lebih memilih jalur mediasi ketimbang turun ke jalan melakukan demonstrasi. Sebab, sebagian anggota menilai hal itu tidak efektif.
“Saya tidak menyalahkan mereka yang lebih memilih jalur mediasi. Apapun langkah-langkah yang baik, cara-cara terbaik untuk mencapai tujuan, saya mendukung. Saya tidak mau menyalahkan kawan-kawan," ujar Fachri Biran kepada wartawan, Selasa (10/9).
"Itu kan bagian dari model perjuangan untuk mencapai tujuan bersama. Karena tidak bisa hanya dengan demo saja. Saya sekarang juga posisi lagi di kantor Kemenakertrans untuk mengajukan langkah mediasi," tambahnya.
Fahcri mengakui, ada missinformasi yang disampaikan kepada jajaran di daerah. Selama ini, dikesankan opsi mediasi itu sudah tertutup total, sehingga lebih bersepakat memilih aksi jalanan.
“Saya senang pihak Kemenakertrans kooperatif dan bersedia membantu kami untuk melakukan mediasi. Tapi lebih penting dari itu bagaimana aturan tentang ketenagakerjaan itu bisa ditegakkan, hukum ditegakkan. Itulah tuntutan kami. Ini bagian dari model perjuangan kami. Biarkan saja teman yang minta mediasi. Terserah mau pilih opsi yang mana saja. Kan semua itu langkah mencapai tujuan," tukasnya.