News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Artefak Dicuri

Mengapa Museum Nasional Disebut Museum Gajah

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyandang disabilitas berkeliling saat kunjungan Barrier Free Tourism (BFT) ke Museum Nasional, Jakarta Pusat, Sabtu (27/1/2013). Kegiatan yang diikuti belasan penyandang difabel ini untuk memberikan hiburan sekaligus mengedukasi masyarakat mengenai aksesibilitas bagi penyandang difabel. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Museum Nasional memiliki sejarah yang sangat panjang di Indonesia. Museum tersebut merupakan museum pertama di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara.

Oleh masyarakat Jakarta, museum yang terletak di Jalan Medan Merdeka Barat itu populer disebut Museum Gajah atau Gedung Gajah.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews, asal muasal penyebutan Museum Gajah tersebut karena di halaman depan museum terdapat sebuah patung gajah perunggu. Patung tersebut merupakan hadiah dari Raja Chulalongkorn (Rama V) dari Thailand yang pernah berkunjung ke museum itu pada tahun 1871.

Museum yang cikal bakalnya didirikan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen itu kadang kala disebut juga "Gedung Arca" karena di dalam gedung memang banyak tersimpan berbagai jenis dan bentuk arca yang berasal dari berbagai periode.

Gedung Museum Nasional sendiri mengadobsi arsitektur eropa dengan pengaruh klasisisme yang sangat dipengaruhi abad pertengahan.

Hingga saat ini museum tersebut menyimpan sekitar 141.000 benda-benda bersejarah yang terdiri dari koleksi prasejarah, arkeologi, numismatik, heraldik dan keramik, etnografi, sejarah, dan geografi.

Koleksi yang menarik adalah patung Bhairawa. Patung yang tertinggi di Museum Nasional ini (414 cm) merupakan manifestasi dari Dewa Lokeswara atau Awalokiteswara, yang merupakan perwujudan Boddhisatwa (pancaran Buddha) di Bumi.

Patung ini berupa laki-laki berdiri di atas mayat dan deretan tengkorak serta memegang cangkir terbuat dari tengkorak di tangan kiri dan keris pendek dengan gaya Arab di tangan kanannya. Diperkirakan, patung yang ditemukan di Padang Roco, Sumatera Barat ini berasal dari abad ke 13 - 14 masehi.

Koleksi arca Buddha tertua di museum ini berupa arca Buddha Dipangkara yang terbuat dari perunggu disimpan dalam Ruang Perunggu dalam kotak kaca tersendiri. Sementara itu, arca Hindu tertua di Nusantara, yaitu Wisnu Cibuaya (sekitar abad ke-4 M) terletak di Ruang Arca Batu. Sayangnya, koleksi ini dipajang tanpa teks label dan terhalang oleh arca Ganesha dari Candi Banon.

Museum Nasional berdiri di atas lahan 26.500 meter persegi dan memiliki dua gedung. Gedung Lama (A) digunakan untuk mamerkan koleksi museum dan ruang penyimpanan koleksi (storage).

Sementara gedung B (Gedung Arca) digunakan untuk ruang pameran yakni di lantai 1-4, kantor, ruang konferensi, laboratorium, perpustakaan. Gedung ini diresmikan Presiden SBY pada 20 Juni 2012.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini