TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 300 personel kepolisian diturunkan dalam rangka memberikan rasa aman kepada massa Front Pembela Islam (FPI) dan Forum Umat Islam (FUI) yang melakukan aksi damai dalam rangka menolak Miss World.
Saat ini terpantau massa yang didominasi mengenakan pakaian seva putih berkumpul di depan Grand Indonesia melakukan orasi. Bukan hanya kaum adam yang ikut dalam aksi damai di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu (14/7/2013) ini, banyak pula kaum perempuan yang ikut dan menjadi orator dalam aksi.
Terik matahari tidak memadamkan semangat mereka untuk mengeluarkan aspirasinya, sejumlah perempuan duduk menahan terik matahari di depan dua mobil yang memuat sound system. Begitu juga kaum prianya. Bendera-bendera pun dikibarkan sebagai bentuk identitas massa yang menggelar aksi demonstrasi. Sepanduk pun dibentang yang bertuliskan penolakan terhadap penyelenggaraan Miss World.
Akibat aksi ini lalu lintas di sekitar bundaran HI tersendat, kepolisian mulai dari polisi lalu lintas, Propam, Brimob, dan Sabhara disiapkan untuk mengantisipasi berbagai efek akibat aksi ini.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan 300 personel gabungan dari Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Pusat diturunkan dalam pengamanan aksi tersebut.
"Kekuatan pengamanan unjuk rasa FUI di Bundaran HI, 300 personel," kata Rikwanto.
Sementara Kepala Bagian Operasional Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Apollo Sinambela menjelaskan personil yang dilibatkan dalam pengamanan terdiri dari Satuan Sabhara, Intel, dan Lalu Lintas.
"Harapannya mereka dalam melakukan penyampaian aspirasi tidak anarkis," kata Apollo.
Pihak kepolisian memberikan batas waktu hingga pukul 17.00 WIB terhadap massa yang melakukan aksi damai.
"Kita akan layani. Kita kasih waktu sampai dengan pukul 17.00 WIB. Biasanya jam segitu sudah bubar. Tapi kalau mereka memang mau di sini kita jagain juga kan," katanya.