TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi Briptu Ruslan Kusuma (26), anggota Sabhara Mabes Polri yang menjadi korban penembakan dan perampasan sepeda motor di Cimanggis, Depok, mulai membaik.
Ruslan mendapat perawatan di Rumah Sakit Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Alhamdulillah sudah membaik. Sudah bisa makan dan mengobrol," ujar ibunda Ruslan, Oni Supartini, saat berbincang dengan Tribunnews.com di RS Sukanto, Jakarta, Sabtu (14/9/2013).
Ruslan ditempatkan di ruang ICU B, seusai dilakukan pengangkatan proyektil peluru dari kaki kirinya.
"Cuma masih suka ngerintih sewaktu-waktu, karena kan sakit bekas tembakan di kakinya," ungkap Oni.
Menurut Oni, anak bungsunya belum bercerita banyak tentang kejadian penembakan perampasan Ninja 250 cc di Arema Car Wash, termasuk saat pelaku sempat menyundutkan bara api rokok ke tangannya.
"Saya enggak cek tangannya. Ruslan cuma bilang, 'Ya udah Mak, Ruslan enggak apa-apa. Doakan saja cepat sembuh', begitu," tutur Oni.
Pantauan Tribunnews.com, dua personel kepolisian disiagakan di depan ruang ICU, tempat Ruslan dirawat.
Briptu Ruslan Kusuma yang mengenakan pakaian bebas, menjadi korban penembakan dan perampasan sepeda motor usai mencuci di Arema Car Wash, di Jalan Raya Pekapuran, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Jumat (13/9/2013) malam.
Penembakan terhadap Briptu Ruslan mengejutkan publik, lantaran terjadi beberapa hari setelah anggota Provost Mabes Polri dari Satuan Polair, Bripka Sukardi, tewas ditembak orang tak dikenal di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan.
Namun, kepolisian sudah menegaskan, penembakan terhadap Briptu Ruslan adalah murni kriminal, yakni pencurian dengan kekerasan. (*)