TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Polres Metro Jakarta Pusat sudah melakukan rekonstruksi kecil, di lokasi penyimpanan artefak emas yang hilang di Museum Nasional, Jakarta Pusat.
Dari hasil rekonstruksi, polisi menemukan kejanggalan dalam kasus pencurian benda bersejarah peninggalan abad VIII sampai IX.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Rabu (18/9/2013) mengatakan, kejanggalan terlihat dari kunci lemari yang tidak rusak di tempat artefak disimpan.
Jika memang dibongkar paksa, maka seharusnya lemari penyimpan atau kunci dan kaca lemari, dalam keadaan rusak.
"Namun, yang ditemukan tidak rusak," ujar Rikwanto.
Rikwanto menduga, kemungkinan lemari tersebut tidak terkunci. Kemungkinan lain, ada yang menduplikat kunci lemari tersebut.
"Saat ini sedang ditelusuri bagaimana proses pemegangan kunci dan serah terimanya, termasuk waktu kapan yang tepat artefak itu hilang dari lemari penyimpanan," tutur Rikwanto.
Hingga kini, polisi telah memeriksa 45 saksi. Fokus penyidikan masih terkait kondisi internal di Museum Nasional.
Museum Nasional kehilangan empat koleksinya berupa artefak dari emas. Kejadian tersebut diketahui pada Rabu (11/9/2013) sekitar pukul 09.00 WIB.
Pengelola Museum Nasional baru melaporkan kejadian tersebut pada Kamis (12/9/2013). Keempat artefak tersebut terletak di dalam satu buah lemari kaca di Ruang Kasana lantai dua gedung lama Museum Nasional. Keempat artefak berukuran relatif kecil. (*)